12/3/10

Grebeg Suro & Grebeg CPNS

Meretas sebuah persembahan diri di bulan Desember. Semoga...
Hak saya untuk memilih tidak apatis kepada Grebeg Suro, sama dengan ketidak apatisan saya kepada Grebeg CPNS. Katanya berebut gunungan itu musyrik, nglarung sesajen dalam sedekah lautpun demikian. Njur berebut jabatan, trus merasa perekonomian hidupnya belum terjamin kalau belum dapat NIP, apa itu perilaku yang lebih tidak musyrik?

Ah, saya tidak mau menghakim-hakimi, syirik terang-terangan dan syirik terselubung itu bagusan mana. Yang saya tahu, beda keduanya adalah, syirik terang2an mudah sekali diucapkan dan dicapkan, karena diri kita tidak terlibat. Tapi syirik terselubung, diumpet-umpetke karena ada kepentingan kita di dalamnya.

Banyak pegawai itu mulia, kepala dinas & CEO yang mengantarkan perusahaannya ke kancah nasional bahkan  internasional, itu T.O.P B.G.T loh. Dan lain sebagainya.

Mung ngelingke, saya pernah dengar dalil : Jangan memberikan jabatan kepada orang yang memintanya. Silahkah kau artikan apa, terserah, yang kira-kira makna dalil itu paling menguntungkan untuk dirimu, yang makna dalil itu tidak merugikan dirimu ya... Ok?

No comments:

Post a Comment