6/6/11

Rajin Fatamorgana

Suatu kali seorang dari temanku berkisah tentang salah seorang temannya yang mendaftar me-gawai di sebuah Bank. Apa alasan dia mendaftar katanya adalah karena dia ingin menantang dirinya agar produktif, karena ia tahu di bank ada target dan ada presure yang cukup mantap dari atasan.

Hm, sampai hari ini aku belum paham maksud kawannya kawanku itu. Setidaknya untuk dua hal kebelumpahamanku itu. Pertama : Bekerja di bawah tekanan, apa enaknya? Ya, aku merasakan betul bedanya bekerja karena didesak orang lain atau ditarget harus jadi oleh customer, misalnya. Itu sangat berbeda rasanya dengan saat aku mengerjakan hal bebas sesuai kehendakku, tanpa patokan target atau perintah dari siapapun.

Bukan cuma energi yang lebih besar saat mengerjakannya, hasilnyapun lebih memuaskan, ketimbang pekerjaan yang dikerjakan karena perintah semata.

Keheranan pertamaku itu, jadi kalau mau melatih hasil kerja terbaik, menurutku lebih baik membiasakan diri mengerjakan hal-hal yang kita kehendaki sendiri, ketimbang meminta perintah, target dan pengawasan orang lain.

Keheranan kedua adalah, apa si hebatnya orang yang bekerja dengan baik karena dipaksa. Yang namanya terpaksa, kepepet, sudah wajar kita bisa mengeluarkan jurus-jurus yang tidak bisa keluar saat kondisi normal, jadi apa hebatnya? Bisa jadi itu cuma rajin fatamorgana, alias rajin yang palsu, ketika tekanan hilang ya mbalik tidak rajin lagi. Justru hebat adalah ketika tanpa target, tanpa aturan waktu, kita bisa menelorkan hasil kerja buah inisiatif kita sendiri.TOP BGT itu.

No comments:

Post a Comment