6/30/11

Mungkinkah Terjadi

Di film-film, seperti Harun Yahya yang Tanda Akhir Zaman, kemudian Wall-E, dll digambarkan bahwa suatu saat nanti akan datang dimana suatu zaman orang-orangnya sudah berkelimpahan kesejahteraan, kaya-kaya semua.

Mohammad Yunus, yaitu Wiriaatmajanya Bangladesh mengatakan bahwa suatu saat nanti anak cucu kita hanya mengenal kemiskinan dari museum saja. Karena tidak ada lagi orang miskin.

Catatan literatur agama menjelaskan, bahwa akan datang suatu zaman dimana orang bingung mencari orang yang mau menerima sodaqohnya.

Nah, mungkinkah masa-masa itu terjadi? Atau selamanya yang namanya hidup ya begini, ada yang miskin, ada yang kaya, ada jeda jurang yang begitu lebar menganga antara keduanya. Apa hidup selamanya begini, kalau sudah agak besar ya sekolah, sekolah selesai ya kerja, kerja ditaletini nanti kaya, ajarkan itu ke anakmu, begitu seterusnya seperti guru SD mengajarkan pemandangan turun temurun.

Tidak. Zaman itu akan datang. Zaman dimana kapitalisme sudah runtuh. Hm, gambarannya zaman itu mungkin begini, semua orang sudah memiliki perencanaan keuangan masa depan yang baik, semua pakai tabungan berencana dan asuransi. Jadi tidak harus jadi PNS untuk dapat pensiunan, perusahaan asuransipun berlomba-lomba untuk mengcover penyakit seringan apapun, jadi jika orang flu saja sudah bisa klaim asuransi dan rumah sakit hanya berurusan dengan pihak asuransi, orang tidak perlu membayar apa-apa ke rumah sakit.

Zaman itu sangat niscaya atau mungkin terjadi, karena apa? Karena sistem kolaborasi global manusia sudah sedemikian tertata rapi dan terstruktur. Tidak ada segelintir orang yang ungkang-ungkang semakin kaya setiap hari tanpa dia memikirkan sistem bagaimana kaum marginal bisa hidup layak, layak dalam artian bisa makan juga bisa berinvestasi setiap harinya.

Semua orang sudah terlibat dalam sistem tata ekonomi dunia yang menguntungkan semua pihak. Itu mungkin terjadi, sangat mungkin. Tunggu saja, semoga umur kita dipanjangkan untuk dapat menjumpai zaman itu. Zaman dimana semua orang kaya raya.

No comments:

Post a Comment