12/10/11

Karpet 7,5 Juta

Zaman sekarang, masjid sudah pada mewah-mewah. Ketika banyak orang masih beratap rumbia, halaman masjid sudah full kanopi 350.000/meter.

Jadi, untuk beberapa masjid memang sudah perlu disumbang, justru malah masjidlah yang harus menyumbang kepada orang.Kalau orang sudah disumbang, kan pekewuh, nah, nanti mau deh dia jadi jamaah masjid itu.

Kalau tahu masjid baik, masjid mau menyumbang, pasti kristenisasi tidak akan mempan. Tidak tergiurlah kalau cuma sama indomie dari para misionaris. Tapi kenyataannya, masjid itu angkuh. Mandi tidak boleh, tidur tidak boleh. Beberapa masjid sudah berubah, bukan lagi rumah Tuhan, tapi rumah takmir. Hobi sekali takmir membuat larangan ini dan itu.

Eh kemarin di sebuah Masjid di Jogja aku mendengar ceramah ustadz di sebuah pengajian ibu-ibu. "Ibu-ibu, mulai minggu depan kajian kita pindah ke masjid X. Di masjid X, lantainya belum pakai karpet. Jadi kalau ibu-ibu duduk 1 jam, bisa pada masuk angin. Karpet yang dibutuhkan itu 150 meter. Jadi dengan itungan harga 50.000/meter, masjid itu butuh dana pengadaan karpet 7.500.000... Amal jariyah ibu-ibu sekalian insyallah akan mengantarkan ibu-ibu ke surga."

Kira-kira begitu bunyi penutup ceramahnya. Nah, baikkah membeli karpet untuk masjid? Lihat kondisi dulu, kalau masih banyak orang yang butuh beras, butuh penghasilan, beli karpet sekalipun baik secara dimensi ke-sholeh-an, tapi belumlah baik secara dimensi ke-ihsan-an.

Mending si 7,5 juta itu diberikan pembekalan dan modal untuk kelompok masyarakat fakir, agar derajat ekonomi mereka meningkat. Jadi waktu mereka tidak habis untuk mengais rejeki, sampai tak punya waktu untuk ke masjid. Itu amal jariyah juga kan?

Pertanyaannya sekarang, diantara dua amal jariyah itu mana yang lebih prioritas? Mana yang harus dipilih agar memenuhi kaidah ihsan?jawabanku si yang kedua, membantu penghidupan sesama umat.

Mungkin akan ada yang membantah, "loh, tapi kan karpet juga penting, kalau ibu-ibu apalagi sudah nenek-nenek, duduk di lantai 1 jam bisa meriang semua nanti."

Ya gampang jawabannya... saat pengajian, jangan duduk. Berdiri saja dilantai. Buahahaha... Atau, pengumumannya diubah begini "Ibu-ibu, mulai minggu depan kajian kita pindah ke masjid X. Di masjid X, lantainya belum pakai karpet. Jadi kalau ibu-ibu duduk 1 jam, bisa pada masuk angin. Oleh karena itu, diharapkan ibu-ibu membawa sajadah dari rumah untuk alas duduk, kalau bisa yang tebal, kalau perlu dobel."





No comments:

Post a Comment