12/12/11

Perjalanan 2011

Ini tahun ke-6 aku di Purwokerto. Tiga tahun pertama di kota ini adalah tahun-tahun yang membanggakan. Dan tiga tahun berikutnya adalah tahun yang senyap.

Di 2006 Koran Dinding, sebuah ide orisinil tapi membekas di banyak anak sekolahan terbit pertama kali dan selanjutnya kontinyu setiap bulan. Di Tahun 2007, SDTC berdiri, lembaga pelatihan pelajar pertama di kota ini, lagi-lagi karya orisinil. Di tahun 2008, ipoint yang waktu itu namanya masih SDCP berdiri, RT RW net pertama juga disini.

Lalu 2009 aku menyatakan vakum dari Semangat Donk, 2010 dan sampai sekarang. Tiga tahun bukan waktu yang sebentar, itu equivalen dengan waktu yang ditempuh seseorang untuk menyelesaikan program diploma normal. Tiga tahun adalah waktu yang kurang lebih sama, dengan waktu yang dilewati Muhammad muda naik turun Jabal Nur sampai akhirnya mendapat wahtu di Gua Hira. Waktu yang kurang lebih sama juga ketika umat Islam yang masih sedikit itu diboikot, embargo ekonomi di tahun-tahun awal kenabian.

Jadi, sekalipun 3 tahun ini tidak ada satu hal besar yang dibanggakan, tapi insyaallah, aku memastikan pada diri sendiri, bahwa waktu yang aku lewati itu tidak sia-sia belaka. Bukan jalan ditempat belaka.

Dan tahun 2011 pun sebentar lagi habis. Akan segera datang tahun yang digadang-gadang akan terjadi badai matahari nanti. Optimisme untuk kembali membuat pencapaian besar, bahkan lebih besar bertikel-tikel kali lipat ketimbang yang pernah kita capai dulu ada. Tunggu saja karya kita...

Selamat jalan 2011, semoga 365 harinya semuanya bernilai barokah, tidak satu haripun yang tidak.

Kaos seri inspirator bukan hanya dalam gagasan, value to reality lah. Di bulan-bulan ini kita gencar ber-event di beberapa tempat. Selain berjualan online di toko bagus. Search saja : kaos semangat donk
Hasil silaturahim dengan seorang kawan alumni UTHB 6, Ust Zainurrofieq namanya membuahkan beberapa perjalanan untuk belajar dunia umroh dan haji. Belum berhasil menyelenggarakan perjalalanan si, baru seminar nya saja waktu itu
 
Rame orderan plakat buat anak-anak KKN, dan orderan2 percetakan lainnya mulai berdatangan, perlahan tetapi pasti sebanding dengan bertambahnya jumlah relasi
Kumpulan anak-anak semangat donk, susah sekali sekarang, karena sudah dengan kesibukan dan kenganggurannya masing-masing
Mengamati sebuah konferensi (summit) di ibukota Jawa Tengah dengan mengikutinya, berharap bisa menyelenggarakan sendiri beberapa saat lagi. Bagus sekali acara semacam ini, agar anak muda tidak jumud, diam, manut saja diatur kampusnya sekalipun itu eksploitatif, persis kerbau dicucuk hidungnya
Setelah hanya berkomunikasi di dunia maya, akhirnya ketemu langsung dengan Mas Miko. Dan akhirnya kita sepakat mendirikan Banjoemas History & Heritage Community, dari Juni bahkan beberapa tahun yang lalu mas Miko sudah mulai riset, baru 11-11-11 komunitas itu diresmikan
Membentuk grup orkestra gamelan untuk pementasan wayang tiga jaman bernama Jamus Kalimasada. Yang mengasuh tidak baen-baen, Ki Dalang Subur Widadi, salah satu sesepuh budaya Banyumas yang kesohor. Sampai sekarang masih sering latihan dengan beberapa kali pementasan sudah sukses dilaksanakan.
Di Bulan ini juga lolos penyisihan Community Entrepreneur Challange-nya British Council. Belum menang, tapi networking yang didapat hedewh... mantep.
Rame gawean ini dan itu, ketambahan lagi sidang tugas akhir dan meyelesaikan urusan kampus, akhirnya STOP 10 hari menjelang Idul Fitri, ngadem dulu di Padepokan Budi Mulia, daerah Ngaglik, Jogja. Orang-orang hebat berdatangan disini, mantep tenan, tahun depan yang mau ngadem recomended untuk datang kesini lah.
Usai lebaran kesibukanku adalah lintang-lintung dengan sahabat terbaikku, Hilmy. Menjelajah dan meriset dunia gula. Semua pelaku gula dijabanin, dari Cilongok, Dukuhwaluh, Bojongsari sampai Kulonprogo di Jogja sana. Berharap awal tahun depan siap action

Jalan-jalan ke Bandung, serap inspirasi, study bandingi tata cara penyelenggaraannya. Banyak yang didapat di perjalanan sehari itu, apalagi ketambahan mampir ke Komunitas Hong. Saat ini, aku dkk sedang memvoluntiri TEDx Purwokerto.
Pemda Banyumas punya mbaranggawe, yang ditanggap BPPT pusat, bikin kompetisi Technopreneur yang enggak jelas juntrungannya sampai sekarang. Hadiahnya si menggiurkan, dapat pembinaan, kabarnya kalau dikonversi setara 100.000.000, ah tapi entah sampai sekarang bagaimana prosedurnya, tidak penting. Yang lebih penting aku kenal hampir 100 pengusaha inovatif dari Banyumas yang ide, mental dan sikapnya jos jos tenan.
Dan Desember ini adalah waktunya menyimpulkan dari 11 bulan perjalanan yang sudah aku lalui. Agar menjadi sebuah formula, bukannya cuma dijeprat-jepret dipasang didinding jadi kenangan belaka. Tapi semuanya jadi aset investatif untuk "sesuatu" yang tidak biasa di tahun yang baru. Tunggu karya kita, sambil terus doakan ya...

No comments:

Post a Comment