2/16/11

Mendaki Puncak Ikhlas

Kalau kamu tidak suka durian, lalu durian yang kamu miliki diminta orang lain, dan kamu memberikan. Apakah itu bisa dinamakan ikhlas? Kalau kamu sangat menyukai apel, lalu apel yang kamu miliki diinta orang lain, dan kamu memberikan. Apakah itu bisa dinamakan ikhlas juga?

Bagaimana perbandingan kedua ikhlas itu? Atau sama saja?

Kalau kamu ikut balap karung dengan modal karung pinjaman, lalu kamu tidak mendapat hadiah juara, dan kamu tetap bahagia. Apakah itu bisa dinamakan ikhlas? Kalau kamu ikut balap karung dan kamu menggunakan karung yang kamu beli sendiri di tempat yang jauh hanya untuk balap karung itu, lalu kamu tidak mendapat juara, dan kamu tetap bahagia, Apakah itu bisa dinamakan ikhlas juga?

Samakah kedua ikhlas itu? Atau berbeda, kalau berbeda bagaimana perbandingannya?

Kalau kamu merasa cukup hidup biasa-biasa saja, lalu kamu menjadi orang biasa-biasa saja, lalu melihat orang lain yang berhasil menjadi orang (berkontribusi) besar. Lalu kamu tetap bahagia. Apakah itu bisa dinamakan ikhlas? Kalau kamu ingin menjadi orang besar, lalu kamu mempertaruhkan semua yang kamu miliki, nama baikmu, masa mudamu, harta bendamu, kesenangan-kesenanganmu. Lalu kamu gagal mencapai yang kamu inginkan itu, tapi kamu memilih tetap untuk bahagia. Apakah itu bisa juga dinamakan ikhlas?

Samakah kedua ikhlas itu? Bagaimana perbandingannya?

Apakah memang ikhlas berjenis-jenis?

No comments:

Post a Comment