2/1/11

Ngangsa

Cita-citaku, itu diluar kapasitasku. Membangun Indonesia, lebih-lebih. Memberdayakan masyarakat, apalagi. Aku terlalu kecil untuk mewujudkan semua visi dan mimpi besar yang meloncat-loncat di benakku.
Kurva (1) : orang mengira, jalan kesabaran itu menjauhi pencapaian

Kalau di gambar itu, aku termasuk orang yang berkeras berlari ke kiri. Mengejar pencapaian, padahal tidak punya kapasitas yang memadai. Itulah orang yang ngangsa. Ibaratnya cuma modal sepeda onthel kok mau ke Papua. Disaat yang sama aku alergi dengan kesabaran. Yang aku pahami sabar adalah bentuk ketidakberdayaan, sabar itu tidak enak.

Hm, tapi benarkah penililaianku itu? Ternyata kalau aku berjalan ke arah sebaliknya, bukan ngangsa jalan ke kiri, tapi justru jalan ke kanan, eh ternyata jalan kesabaran itu justru kalau terus dijalani akan bertemu dengan pencapaian yang kita impikan, itulah titik persinggungan yang bernama keberuntungan.

"Sopowonge sabar, bakal bejo"

Percayalah, setiap tirakat kesabaranmu adalah untaian anak tangga menuju titik persinggungan dengan pencapaianmu. Meskipun di awal kau pandang jalan yang kau pilih berlawanan, tidak sebagaimana lazimnya orang-orang digenerasimu, dilingkunganmu.

Kurva (1) yang diperpanjang : Padahal pada suatu titik, jalan kesabaran akan bersinggungan dengan titik pencapaian, malah jaraknya lebih dekat.

No comments:

Post a Comment