2/2/11

Jangan Samakan Mereka

Pengusaha itu lebih mulia. Orang yang bervisi besar itu lebih mulia. Sekalipun pesan Tuhan cukup simple, "jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" itu dimata Tuhan cukup, tapi tetap mereka yang berkontribusi lebih besar, pasti lebih besar pula kemuliaannya. Selalu ada nilai A dan B di atas nilai C (C=cukup).

Begitupun, sekalipun jalannya para employee itu tulus, ikhlas, loyal yang ketiganya merupakan percikan dari sifat-sifat mulia. Tapi tetap bukan pembenaran untuk menyatakan alasan bahwa pengusaha atau employee sama kedudukannya.

Dua paragraf di atas silahkan diulang sekali lagi membacanya, kali ini jangan sambil engkau berpikir bahwa aku adalah seorang pengusaha. Bukan, sama sekali bukan, aku hanya seorang yang masih belajar jadi pengusaha? Kenapa belajar menjadi pengusaha, bukan belajar penjadi employee?

Begitupula, jangan membaca dua paragraf teratas itu sembari beranggapan bahwa aku seorang yang bervisi besar, sama sekali bukan, aku hanya punya angan-angan yang besar saja. Ya, hanya angan-angan.

Aku menulis ini, bukan untuk diriku, kehormatan dan kemuliaan diriku, bukan, sama sekali bukan. Karena betul-betul aku tidak pantas untuk merasa termasuk. Aku menulis ini sebagai bentuk penghormatan kepada mereka, yang telah mengorbankan diri dan memilih jalan pengusaha, yang telah mengenyampingkan diri sendiri dan memilih mempertaruhkan umurnya untuk visi besar bagi sesama.

Sungguh kurang tepat, kalau kau samakan kedudukan tinggi yang mereka pilih dengan sadar dan dengan pengorbanan, dengan kedudukan orang-orang yang memilih jalan biasa.

1 comment:

  1. mulia yg masih diukur dari pandangan dunia.

    itu belum selesai...

    ReplyDelete