12/9/08

Not Just Snack

Lalu pandangan komprehensif lain yang membantah bahwa ESQ mahal sediitnya ada dua lagi yang dapat diungkap. tentu argumentasi ini hanya bisa diterima setelah kita keluar dari fragmentasi pandangan materialisme.

Apa itu materialisme? materialisme yang saya maksud sederhana saja, memandang segalanya berdasarkan nominal, bukan pada nilai-nilai yang terkandung.

Namun sebelum itu, satu hal lagi yang menegaskan bahwa ESQ bukan mengkomersilkan spiritualitas, namun merupakan langkah memasukkan nilai-nilai spiritualitas dalam pelatihan SDM. Sekiranya ini belum bisa diiyakan, tentu, menjual mushaf Al Quran dengan mengambil selisih keuntungan tentu bisa dikatakan pula sebagai mengkomersilkan spiritualitas. Nyatanya tidak kan?

Baiklah, dua argumentasi lagi tentang mahalnya ESQ. pertama, ESQ training bukan semata training yang membutuhkan 3 layar besar, sound puluhan ribu watt dan gedung yang ber-AC. dibalik itu, ada audio visual (film) yang harus diedit, disusun dan dirancang. di dalamnya itu, ada materi yang tersusun dengan sendirinya, tapi dengan waktu, tenaga dan biaya. seandaninya saya yang menyusun materi yang begitu komprehensif ini, belum tentu saya ikhlas untuk tidak dibayar, sementara waktu saya habis, tenaga saya habis, energi saya habis, uang saya habis untuk membeli buku, berguru kesana kemari, mencari data-data otentik, dan waktu yangseharusnya saya pakai untuk menafkahi diri dan keluargapun tersita.

artinya, ketika saya membayar biaya training, saya bukan hanya menghitung berapa snack dan makanan,berapa harga sertifikat. tapi lebih dariitu, berapa harga materi ini disusun, berapa harga trainer belajar public speaking yag demikian hebat, dan sebagainya.

lalu argumentasi kedua, orang-orang yang memandang membayra training sekan rupiah hanya untk dua tatau tiga hari training tentu akan hitung2 pusing. tapi tidakkah berpikir, sesudah itu kita sudah memiliki akses bebas untuk berapa kalipun masuk ke ruangan training di kelas manapun. bisa kenal secara pribadi antar alumni, dengan trainer bahkan sang master trainer tanpa strata, sama sekali tanpa strata...

taruhlah saya, alumni sejak desember 2005. sejak itu mungkin seratus kali lebih saya sudah ikut training ini lagi tanpa bayar lagi. cobalah nominal itu anda bagi 100, berapa hasilnya. dan di ruang training saya menikmati sncak 4 kali dan makan 2 kali. berkenalan dengan puluhan alumni, bahkan ratusan, demikian juga dengan para trainer, satu keluarga spiritual ESQ. saya jadi bingung, darimana ini bisa dilihat mahal, materiil apalagi moril keuntungan justru yang saya dapat berlimpah.

No comments:

Post a Comment