12/29/08

Untuk Para Srikandi

Terus terang saya ngenes, mengakunya srikandi, tapi melihat ruangan berserakan, melihat ini dan itu berantakan, tidak tersentuh..

Saya sampai posting ini di blog, karena memang menurut saya ini sudah pada tahap yang kelewatan, sebelumnya sudah secara halus by lisan, lalu ditempel di tembok, eh, tetap saja..

Memang dekadensi moral kaum wanita begitu kentara, kalau teman saya menyoroti soal baju ketat dan penampilan seksi, saya menyoroti sudut pandang lainnya, ya soal 'primpen' dan 'handarbeni'. Jangankan dibandingkan dengan Ibu saya dan angkatan Ibu saya, bahkan dengan teman-teman se-SD saya, sungguh apa mereka pada tidak ngenes, pandai guyon, pandai bermanja-manja, tapi radar akan primpen dan handarbeninya seakan nggak bergerak melihat ketidakrapihan..

Apa calon ibu macam ini yang anak-anaknya akan menjadi generasi emas, yang primpen membenahi bangsanya, yang handarbeni akan ibu pertiwi. Itung2an, analisis, akademis, absensi, okelah, tapi kalau kepekaan sebagai satu bagian naluriah seorang wanita nggak diasah, ya, apa yang mau dihaturkan kepada sang suami?

saya bertanya-tanya

No comments:

Post a Comment