Sukses, apa si sukses itu? Sukses adalah ketika kita berhasil mencapai apa yang kita impikan. Jadi, siapa orang yang paling tidak mungkin sukses itu? dia adalah orang yang tidak punya impian.
Mencapai sukses dengan membuka wawasan
Banyak dari kita nggak sadar, termasukkah kita salah satu di dalamnya? Nggak sadar apa Kak? Nggak sadar kalau bangsa kita hari ini sedang dijajah. Hah? yang benar Kak? Benar, kita sedang dijajah barat, bedanya kalau dulu barat datang dengan membawa amunisi, rudal dan pesawat tempur, hari ini kita dijajah dengan : Dominasi Otak Kiri, Budaya Hedonisme dan Krisis Cinta Tanah Air. Kalau jaman dulu kita 'perang militer', jaman sekarang kita 'perang pemikiran'.
Teman, mulai hari ini tersadarlah untuk melawan tiga sekutu penjajahan itu. Apa itu dominasi otak kiri? banyak contohnya, salah satu saja adalah di sekolah, kita diajari dengan rupa-rupa hal dari luar diri kita, sementara sering dilupakan tentang cara bagaimana menggali potensi di dalam diri. Padahal di Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tertulis jelas pada pasal 3 "..., bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri...".
Begitulah teman, otak kiri itu soal berilmu, sementara proses cakap, kreatif, mandiri, menggali potensi itu bagiannya otak kanan. Nah, mana yang lebih dominan selama ini kita pelajari?
Lalu apa budaya hedonisme itu? hedonisme itu diantaranya bermewah-mewahan, lebih suka membeli HP ketimbang buku-buku pengetahuan, lebih suka membangun pagar keliling sekolah ketimbang mengundang instruktur ekstrakurikuler yang handal.
Dan soal krisis cinta tanah air sudah jelas, pahlawan-pahlawan kita cuma dihafal nama dan tanggal lahirnya, mana tahu kita soal semangatnya, pengorbanannya, kebanggaannya bertanah air Indonesia. Itulah yang jadi sebab kita lebih bangga pakai kaos distro ketimbang batik Banyumasan.
Ada satu buku bagus yang akan membuka wawasanmu untuk mencapai sukses yang hakiki, judulnya "SEKOLAH SAJA TIDAK CUKUP" karangan Andreas Harefa si manusia pembelajar, bukunya kecil,tipis pula cuma 192 halaman, sampulnya kuning penerbitnya Gramedia. Ayo cari di perpustakaan atau toko buku terdekat, dan jangan cuma dicari, tapi dibaca. Oke?
No comments:
Post a Comment