Honda Jazz lagi2 telat, padahal sudah kerja keras, korbankan banyak hal? kenapa? ketemu jawabannya setelah beberapa hari berlalu dari 1 Desember. Ya, karena aku sibuk menyiapkan segala sesuatu tetapi lupa menginternalisasikan kata 'mungkin' ke alam bawah sadarku.
Padahal Pa Lee pernah berpesan dulu, "ketika kita bisa memikirkannya (memikirkan bahwa itu mungkin), berarti itu mungkin terwujud".
Inilah pelajaran yang sangat berharga bagi para pemimpi. Bukankah kita sudah tahu kalau mekanisme kerja alam bawah sadar itu jauh lebih punya pengaruh, jauh lebih besar, bahkan sangat besar terhadap keberhasilan pencapaian kita.
Tapi seringnya kita lupa, menginternalisasikan kesadaran bahwasannya pencapaian kita "mungkin" terwujud. Sehingga sekeras apapun kita berusaha, jalan menuju pencapaian impian kita akan penuh ganjalan dan tak kunjung finish.
Karena itu, saya mulai belajar menginternalisasikannya kuat-kuat. Apa indikasinya? Indikasi itu sudah terinternalisasi dan semakin terinternalisasi adalah ketika kita tidak lagi punya perasaaan heran atas pencapaian kita. Contoh sederhana saja, kita akan sulit bisa mencapai impian untuk bisa mahir mengendarai mobil, kalau kita sendiri masih merasa heran kita bisa menyetir mobil mulai dari pelan-pelan. Mungkin, mungkin, mungkin.
Kata "mungkin" adalah kunci ketercapaian pencapaian kita, satu kunci dari sekian banyak kunci. Satu kunci yang menentukan. Mudah, tidak perlu hal-hal ribet untuk meniupkan kata 'mungkin', hanya perlu 'ketelatenan'. Berkomunikasi dengan bawah sadar itu harus telaten, telaten dan telaten.
Semangat mewujudkan mimpi, ucapkan 'mungkin'! Dari hati terdalam.
No comments:
Post a Comment