3/17/11

17 | Ngawur

Kali ini kita bicara tentang perkara ngawur, ngawur itu lawannya barangkali adalah perhitungan. Perhitungan tidak hanya butuh kepintaran, orang pintar tidak selalu bisa menghitung. Perhitungan mencakup aspek yang begitu luas, bakat menghitung, cermat menghitung, cepat menghitung, tepat menghitung, bijaksana menghitung dan benar menghitung.

Terlalu lama menghitung akan membuat kita kehilangan banyak hal, kehilangan moment, kehilangan peluang, kehilangan ketepatan, setidaknya itu pesan implisit Mario Teguh. Tapi, terlalu cepat menghitung juga bisa berpotensi melahirkan kemelesetan yang mungkin saja dampaknya sungguh sistemik. Terlalu cepat menghitung saja berbahaya, apalagi sampai tidak menghitung.

Ini soal perhitungan. Lalu bagaimana dengan soal 'ngawur' sebagai lawan katanya?

Sering kita terpenjara dalam kengawuran yang kita perbuat, tanpa menimbang ngawur kita itu ngawur besar atau ngawur kecil. Bolos kuliah berkali-kali itu ngawur besar atau ngawur kecil? Dalam hal impact-nya terhadap nilai hingga mendapat nilai terjelek, tentu itu adalah ngawur besar. Tapi bagaimana kalau dibandingkan dengan kengawuran yang dilakukan oleh kampus yang basisnya teknik tapi kok menerima lulusan SMK Tataboga?

Kengawuran itu menjadi semakin kecil bila dibandingkan dengan ngawurnya Dinas Pendidikan menyusun kurikulum, terlebih sampai pada kesalahan fatal bangsa kita dalam memasang paradigma pendidikan.

Raam Punjabi pernah ngawur, waktu kecil suka nonton bioskop nyelonong, mencuri-curi masuk tanpa membayar. Akibat kengawurannya dia bisa menjadi seperti sekarang ini, coba kalau dulu tidak ngawur, entah bagaimana saat ini.

Ngawur itu unsequent, ngawur itu pekerjaan otak kanan, karena otak kiri disebut otak sekuensial. Bisakah ngawur itu diperhitungkan? Bisakah kita mengambil tindakan yang ngawur dengan perhitungan?

Kalau hidup Anda tidak unsequent,  berarti hidup Anda kaku, linear, berarti ada yang perlu dikoreksi, cobalah ngawur untuk mengoreksi. Kalau Anda sudah ngawur, berperhitunganlah, agar kengawuran Anda berujung pada keberhasilan.

1 comment:

  1. gunakanlah otak kiri,otak kanan hanya untuk orang2 yang ingin sukses,bukan hanya ingin,tapi memang sukses!

    ReplyDelete