3/1/11

Setara Akatel

Rasa-rasanya dan dirasa-rasa, tidak sia-sia amat barangkali genap 10 semester saya di Akatel. 10 semester sesuai dengan batas yang ditetapkan kampus, ya, lulus tepat waktu. Kenapa tidak sia-sia amat? Tidak sia-sia amat karena dapat pelajaran banyak disini. Salah satunya tentang inferioritas.

Dari awal matrikulasi, dalam prosesi pendahuluan bernama Ospek, mahasiswa sudah diinferiorkan, pakai kaos oblong salah, pakai sendal apalagi, ketemu dosen harus mengantri, dosen mengubah jadwal seenak wudel-nya sendiri tidak merasa perlu protes... parah benar kondisi itu, saking parahnya, bahkan mahasiswa mengerjakan tugas seolah2 itu untuk keperluan dosennya, bukan untuk keperluan dirinya sendiri untuk memperoleh sesuatu pemahaman.

Sudahlah, pelajaran berharga tentang kesetaraan dengan kampus tercinta bernama Akatel yang ingin saya share kali ini adalah tentang kemitraan antara saya dan teman-teman dengan kampus. Dari yang tadinya inferior, kini sudah setara.

Setara bagaimana? Loh iya, Kusworo dengan SPEC nya kini jadi vendor langganan penyedia test TOEFL dan TOEIC. Fikry dengan perusahaan engineringnya sekarang diminta mengonsepkan program sertifikasi CCNA semacam keahlian di dunia informatika yang di Purwokerto hanya Akatel yang berhak mengeluarkan.

Bidang IT Development Akatel juga pernah study banding pengelolaan internet di kampus dengan Ipoint besutan Huda & Hilmy. Dan saya sendiri tahun-tahun belakangan dipercaya meng-handle pengadaan atribus Ospek. Bukan cuma itu, malah diminta ngisi seminar entrepreneurship untuk mahasiswa baru kemarin.

Ya, syukurlah teman-teman bisa bermitra. Sejeblok-jebloknya nilai, toh masih migunani.

No comments:

Post a Comment