3/13/11

20 | Nglenggono

Mungkin benar bahwasannya agama Tauhid itu memang sudah tegak di tanah Jawa jauh sebelum Risalah Syariat Rasulullah SAW sampai ke tanah cukilan surga ini. Jadi, Ahmad Mansyur Suryanegara harus melengkapi studynya soal pelurusan masuknya Islam bukan di abad ke 14 dari pedagang Gujarat, India tapi dari generasi pertama tahun 600an waktu itu, tetapi juga sampai ke bagaimana ajaran Musa AS, Ibrahim AS dan Nuh AS di tanah Jawa.

Mungkin, kitab Zabur itu adalah pahatan relief di Candi Borobudur. Mungkin, lautan pasir itu adalah Gunung Bromo, mungkin perahu Nabi Nuh itu di Trawas, Surabaya. Semuanya mungkin, jangan belum diriset apa-apa sudah mengatakan tidak mungkin.

Nyatanya tidak ada satupun negara di Timur Tengah yang masuk dalam deretan 7 negeri terramah di dunia, dan Indonesia salah satunya. Apa malah nomor 1?

Dari kemungkinan-kemungkinan yang tersebut di atas itu, maka kita menjadi mahfum, wajar, maklum, bahwa banyak kosakata Jawa yang sebenarnya mewakili keanggunan kosakata arab.

Misalnya nglenggono, arti formalnya saya kurang tahu atas kata itu, tapi ya mungkin dekat-dekat dengan yang disebut qonaah. Ini weling dari Pak Dawud kemarin malam : hidup yang nglenggono saja, nanti damai hati ini


(Dari Bang Andres) Doa dari guru tercinta Bapak Dawud Buang, menjelang ujian akhir SMA :


"Ya Allah Engkau adalah zat yang memudahkan tiap-tiap masalah yang sukar. Dan Engkau adalah zat yang mencukupi tiap-tiap kekurangan. Dan Engkau adalah zat yang menemani bagi yang sendirian. Dan Engkau adalah zat yang memberi kekuatan kepada yang lemah. Dan Engkau adalah zat yang memberi kekayaan kepada yang fakir. Dan Engkau adalah zat yang memberi ketabahan/keberanian kepada yang ketakutan. Ya Allah mudahkanlah tiap-tiap masalah yang sukar. Sesungguhnya yang sukar bagiku, bagi-Mu adalah mudah. Dan kepada-Mu aku mohon kemudahan tiap-tiap masalah."

No comments:

Post a Comment