3/4/11

28 | Ngresulah

Mbak Mar, saya punya 5 kenalan yang namanya sama : Mbak Mar.

Mbak Mar 1, namanya Marsini, dia teman SD saya, kalau saya rangking 1, dia rangking 3 nya waktu itu.

Mbak Mar 2, namanya Marsini juga, dia seorang petugas Bank di desa saya, Bank BPD.

Mbak Mar 3, namanya Sri Martini, dia teman di EU, pebisnis dari Purbalingga. Hm, lama tidak berjumpa beliau.

Mbak Mar 4, namanya Sumarsih, dia seorang penjahit yang mempermak baju dan celana saya. Sudah seperti saudara sendiri.

Mbak Mar 5, saya tidak tahu nama lengkapnya. Beliau adalah ibu penjual rames di samping tembok GMC 25, kost2an saya 3 tahun di SMA dulu.

Kemarin saya dapat nasehat biasa, tapi bagus dan menyentuh dari salah satu dari 5 tokoh di atas. Mbak Mar 4, dia butuh biaya besar untuk terapi anaknya yang masih 4 tahun. "Wah, punya anak dompetnya kudu kandel ya mba?"

Ringkas penulisan dari obrolan kemarin, "Tenang saja, nanti kamu nikah, rejekimu akan beda, nanti kamu punya anak, rejekimu juga akan beda lagi", begitu penjelasan Mbak Mar 4. "Nggak usah dibikin mumet, nggak ada 1 orangpun yang nggak punya masalah to?" Begitu lanjutnya.

Tidak ada yang istimewa dari nasehat yang dilontarkan dalam bahasa Banyumasan murni itu kemarin. Tapi buat saya, itu begitu menyentuh. Mungkin karena selama ini terlalu banyak ngresulah, sedangkan Mbak Mar 4 saja yang masalahnya lebih besar, dia tidak ngresulah.


*Ngresulah means mengeluh

No comments:

Post a Comment