11/8/08

Lir Ilir dan Abah Bahrun

Dari jamannya dulu Lir-ilir cuma jadi lagu intermeso di training ESQ, sekarang dikupas begitu mendalam, hingga meninggalkan bekas kesan yang so Amazing di training ESQ lanjutan II : Character Building. Masih terngiang di benak saya merekam gerakan jogetan lugu Abah.. sesepuh 165 di kota Satria ini.

Dari jamannya dulu saya menelusuri jalan di depan Bank Indonesia, Jalan Sitapen namanya... cuma untuk mencari rental komputer terdekat dari SMA 2 demi mengeprint selembar naskah doc. Sekarang ada PC sendiri, baru di upgrade RAM nya, ditambah 512, satu angka berlipat-lipat dari komputer standar rentalan. Bukan cuma itu, ada di tas saya sekarang si imut 12" yang selalu menemani saya kemana saja walau harus diinstal vistanya sebulan sekali. Tidak cukup itu, tinggal klik icon wireless, telunjuk saya sudah bisa membukakan pintu kemana saja, berkeliling dunia dengan internet....

Dari jamannya dulu saya tergila-gila dengan seorang gadis yang (menurut saya waktu itu) imut... dan sekarang hadis itu sudah tergabung dalam perkumpulan persit candrakirana (kata Kusworo si) sampai sekarang rasa2nya kesungguhan ini kian menanjak grafiknya... apakah dia sang soulmate yang akan mendampingi perjuanganku nanti setelah setahunan saya vakum of love?

Dari jamannya dulu aktivitas saya cuma dicerca, mesin pin bikin 10 rusak 70, nyebar surat ratusan tanpa pengganti uang bensin hanya mbalik 200 atau 300 ribu sunggu amat sangat tidak menutup operasional. Sampai sekarang selalu saja ada permintaan, entah itu order, itu ajakan kerja sama, itu undangan training, dan banyak lagi hingga saya kewalahan ini ada 20 list proposal dan berkas-berkas numpuk menemani malam minggu saya.

Dari dulu L22 yang panas pengab, tanpa aliran PDAM, tanpa kasur, sendiri, benar-benar sendiri malam-malam pertama saya disini, tanpa teman, sahabat sekalipun... sampai sekarang markas kebangkitan negeri ini selalu ramai setiap hari. orang2 besar sudah datang kesini, trainer ESQ, pa Zainal, mas Andri Maadsa, Mas Dedy, Pak Nano, pak Witono.

Dari yang dulu Purdi E Candra cuma saya liat fotoya di web, Pa Ary saya kenal dari bukunya, mas Ridwan cuma saya tahu dari kejauhan... sekarang mereka adalah sahabat2 dan guru2 terbaik saya.

Dari sisi mana saya harus ragu dengan action saya hari ini dan planing saya besok, juga dream saya di masa depan???

jawab kawan, darimana???? darimana????

No comments:

Post a Comment