11/4/08

Pemimpin Muda Bervisi dan Berkarakter

Bangsa ini sudah jenuh dengan aktor-aktor lama yang mengkoar-koarkan nama rakyat tetapi bermain dengan penuh intrik di atas panggung perpolitikan kita. Sudah menjadi satu hal yang musykil akan lahirnya tokoh baru, untuk menyelamatkan bangsa yang tak kunjung reda dari porak poranda ini.

Sepuluh tahun lebih, bila dibandingkan dengan krisis Jepang semasa dijatuhi dua bom atom di Hirosima dan Nagasaki dulu adalah waktu yang lebih dari sekedar cukup untuk berbenah diri. Tentu kita harus banyak berkaca dari bangsa ini bagaimana dirinya bisa maju, melepaskan diri dari belenggu krisis yang membelit.

Visi dan karakter, itu adalah prasyarat utama untuk menduduki tampuk-tampuk kepemimpinan negeri ini. Visi dan karakter seperti apa yang dimaksud? Bukankah figur-figur yang maju ke kancah perpolitikan negeri ini selalu menawarkan visi-visi indahnya dengan karakter-karakter khasnya masing-masing?

ini yang perlu kita koreksi bersama, betulkah yang mereka bawa adalah visi, atau hanya sekedar euforia mimpi yang diperdagangkan pada calon pemilih di bilik-bilik suara nanti. Demikian pula, betulkan yang mereka tampilkan adalah karakter, atau hanya sekedar penonjolah-penonjolan agar dirinya mudah dikenali saja.

Sangat jauh bedanya kalau kita mau telaah. Visi itu tajam visi itu bukan bualan, visi yang terletak jauh di masa depan, walau jauh tapi selalu bisa dirunut hingga ke garis waktu hari ini untuk ditentukan langkah-langkah strategis seperti apa yang bisa dijadikan pilar-pilar untuk menjalankan seperangkat misi menuju kesana?

Begitu juga karakter, karakter amat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip yang diemban sang personal. Karakter adalah idealisme, karakter yang membuatnya berbeda bukan karena ingin dikenal, tapi karena memang dia mengusung satu yang berbeda, dia meyakininya dan dia melangkah untuk itu tanpa goyah sekalipun bertentangan dengan yang ada di sekelilingnya.

Pemimpin muda tidak ditentukan oleh usia atau lama tidaknya kiprah dirinya di panggung perpolitikan, pemimpin muda adalah dia yang visioner dan berkarakter. Visinya yang tajam membuatnya berbeda, karakternya yang kuat membuat banyak orang mengikutinya.

orang-orang yang visioner akan berkaca dari Jepang, dari Eropa dan dari bangsa-bangsa yang pernah besar sebelumnya tentang bagaimana mereka membangun budaya bangsanya untuk sebuah pencapaian besar. Budaya membaca sebagai implikasi semangat belajar yang tinggi, budaya bersih sebagai bentuk sikap tertib dan tertata, budaya menghargai sebagai ekspresi orang-orang berbudi, serta budaya malu sebagai ciri khas orang-orang cerdas.

Semua itu tersublim pada watak pribadinya yang santun dalam menyuarakan aspirasi, slogan yang tidak hiperbolis, lebih menitikberatkan pada pencapaian-pencapaian kiprah ketimbang perjuangan melejitkan popularitas, serta berbeda dari figur-figur lama kebanyakan.

Sosok seperti itulah yang dirindukan muncul di negeri ini, mungkin banyak orang tidak tergambar siapa figur itu. Namun satu hal yang saya yakini, figur itu ada dan saat ini sedang berbenah diri. Bukan membawa janji-janji lama yang telah kadaluwarsa, bukan berkoar-koar melejitkan popularitas diri. Fokusnya pada pembenahan misi menuju visi dan pembenahan membudayakan karakter-karakter hebat sebagai ciri bangsa hebat, sebagaimana yang dimilik bangsa-bangsa yang pernah hebat.

No comments:

Post a Comment