tergantung... kalo mobil dibeli dan dipandang sebagai kekayaan, ya jelas ke tanah suci dulu. Beli mobil untuk aset kita membangun lebih besar lagi aset sehingga lebih banyak orang bisa kita berangkatkan, atau ke tanah suci dan pulang-pulang kita kehilangan aset.
Ini bukan soal materialisme. ini cuma soal aset atau liabilitas... bukankah segala sesuatu (kebaikan) itu bernilai ibadah?
soal tanah? nanti tanya pa purdi dulu
No comments:
Post a Comment