1/27/11

Ma'ruf, Ihsan & Sholeh sama-sama Baik

Sama-sama baik? siapa mereka, Ma'ruf, Ihsan dan Sholeh? Apakah mereka bersahabat? Apakah mereka berkompitisi? Bukan-bukan, mereka bukan nama orang, bukan juga judul film.

Ketiga kata di atas, artinya sama : baik. Tetapi pada implementasinya, mereka memiliki arti yang spesifik berbeda. Itulah mengapa di kitab suci, ayat yang ada kata Ma'ruf nya tidak bisa serta merta diganti dengan Ihsan, begitu juga sebaliknya, begitu juga dengan kata Sholeh.

Ma'ruf
Kalau ada lampu merah kemudian engkau menghentikan kendaraanmu, itu Ma'ruf. Naik kereta api ya membayar tiket, dan sebagainya. Ma'ruf itu baik karena menjalankan peraturan, karena ada peraturannya.

Ihsan
Kalau kamu sedang menyetir di pertigaan lalu ada mobil dari arus berlawanan mau membelok lewat depanmu dan kamu mempersilahkan dia melaju duluan, itu namanya Ihsan. Ketika berperjalanan dan menemukan mata air kamu isikan gentong air temanmu dahulu sebelum mengisikan gentong airmu sendiri, dan sebagainya. Ihsan baik karena mengerjakan kebaikan walaupun tidak ada perintah atau peraturannya.

Ketika mempersilahkan pengendara yang lain lewat dulu, kalaupun itu tidak dilakukan kamu tidak ditilang polisi, tapi karena kamu melakukannya, kamu mempunyai hak untuk berharap suatu saat nanti perjalananmu akan dimudahkan, dilancarkan.

Sholeh 
Nah, kalau sholeh, itu terminimalisirnya keburukan (mudharat). Kalau kamu berbuat baik dengan puasa, lalu karena puasa itu terminimalisir orang yang tersakiti karena cemoohmu, itu kamu sholeh. Beda, kalau kamu sholat, tapi tetap saja halaman kotor tidak disapu, tidak ada keburukan yang terminimalisir, kamu belum sholeh.



Ini pemaknaan substansialnya, pemaknaan komprehensifnya tanyakan pada alim ulama setempat

No comments:

Post a Comment