1/18/11

Soal Pembatasan Industri

Tidak usahlah menuntut pemerintah. Memenuhi janji membeli sapi-sapi yang mati di Merapi saja belum kelakon. Juga membelikan HP untuk para TKW. Belum lagi mengadakan penyuuluhan mensukseskan program menanami halaman rumah dengan cabe.

Kalau hal semacam itu saja tidak becus diurusi, lah kok kita menuntut pemerintah melakukan pembatasan industri untuk menyelesaikan persoalan rumit bangsa. Pembatasan industri motor, agar angkot tetap hidup. Pembatasan industri impor beras, agar pertanian maju. Pembatasan industri pertambangan gas, agar PLN tidak kekurangan pasokan, dan masih banyak lagi lainnya, mana nyandak pikiran orang-orang yang cuma ngerti beli sapi, beli HP dan balas budi kepada orang-orang yang sudah membelikannya atribut kampanye.

Cukuplah kita menjadi pembatas industri bagi diri kita sendiri. Apa dengan tidak membeli mobil Jepang? Bukan, bukan. Tapi belilah untuk mengusirnya suatu saat nanti, persis seperti jaman penjajahan dulu, merampok senjata untuk melawan.

Apa dengan antipati dengan KFC? bukan bukan... Tapi selidikilah betul-betul, duplikasikanlah kelebihan itu penjajah ekonomi. Baru tahu bahkan KFC juga jualan kopi, kopi Amerika apa kopi Aceh itu yang dijual?

Kopi Mbok Darmi... ups, salah, Kopi KFC
Pembatasan industri tidak harus melulu menuntut dari pemerintah. Cukuplah kita memampukan benar-benar untuk tidak menjadi manusia industri, manusia korban sistem industri, manusia penyubur tumbuhnya masyarakat industri.

No comments:

Post a Comment