2/19/10

Duniaku adalah Dunia Pendidikan, Dunia Pendampingku adalah Dunia Kesehatan

Yah, begitulah, setiap melihat seorang tokoh hebat, Prof Yohanes Surya misalnya, di webnyaa ini yang terpikir di benakku adalah, bagaimana nih caranya mengundang ini orang untuk membagikan ilmunya, aku yang mengorganizeri. Begitu melintas gedung megah, yang terpikir spontan adalah, hm, gedung ini muat berapa orang ya, seminar apa yang cocok di adakan disini.

Persis seperti salah seorang sepukuku bilang, Mas Yudi namanya, ketika itu sedang jalan-jalan dan lihat orang-orang berkerumun, berceletuk dia "Pasti Rizky lagi mikir, pelatihan apa nih yang cocok & dibutuhkan mereka". Begitu juga kalau aku menyaksikan berkerumun anak-anak mahasiswa di sebuah kampus swasta sedang menunggu jam kuliah, yang terpikir, hm, kapan aku punya seperti ini, megah, aku mau lah mengajar di kampus milik sendiri.

Duniaku memang dunia pendidikan, aku ingin merampungkan buku pertamaku bukan karena ingin booming, lebih karena itu adalah syarat utama agar aku bisa menulis buku keduaku dan seterusnya sampai banyak. Aku nyaman mengisi talkshow dan pelatihan ringan. Aku suka membuat slide, membuat note, karena aku banyak terinspirasi banyak slide dan bertambah pengetahuan dari banyak note.

Aku suka menasehati secara terselubung adik-adikku, seolah sedang mempraktekkan metode belajar yang tanpa nggurui, tapi meneladani dan menginspirasii. Aku suka bertualan meraup ilmu baru, aku bermimpi akan mendapat gelar Doctor Honoris Causa atas kiprahku, tentu di bidang pendidikan.

Yah, pendidikan, pendidikan dan pendidikan. Tapi, tentu semua tahu, kalau aku sama sekali tidak bercita cita menjadi menteri pendidikan, Presiden, itu, tidak ada tawar menawar, mau ya sudah, enggak ya mending enggak usah terjun ke birokrasi. Birokrasi eselon terbawah sekalipun (CPNS).

Tanpa sadar, itulah yang aku identikkan dengan diriku dan kegiatanku selama ini. Berbeda dengan figur pendampingku, pelengkap kekuranganku, pendukung langkah-langkah majuku, penjaga keistiqomahanku, pemaklum khilaf alphaku.

Memang apotek dan klinik yang ingin aku bangun bersama dengannya. Namun, itu sekedar simbol saja kok, tak ada maksud 1%pun sedang menyentil seorang figurpun, sama sekali tidak. Aku hanya menuliskan yang tergambar dibenakku, bahwa pendampingku adalah orang yang mumpuni di bidang kesehatan. Tentu, tidak harus dia dari fakultas kesehatan dan ilmu kedokteran, kesehatan bisa dipelajari oleh latar belakang disiplin ilmu manapun.

Karena yang aku maksud adalah kesehatan-kesehatan tersederhana, pola minum air putih, tips menjaga gigi, keseimbangan gizi makanan, pertumbuhan fisik anak yang optimum. Simple-simple saja kan? Jadi, jangan GR yang orang kesehatan, jangan pula minder yang dari fakultas lain... hehe, piss.

No comments:

Post a Comment