2/11/10

Ngasto teng Pundi?

Idealisme memang hanya milik anak muda. Setelah sudah tidak muda lagi, kita berhadapan dengan "besok istri makan apa?", berbenturan dengan "apa kata mertua tentang status saya?" dan bla bla bla...

Karena itulah, memang di masa muda satu yang harus disadari adalah bahwa kita tidak punya pilihan, satu-satunya pilihan adalah kita harus habiskan masa itu tanpa menikmati "masa muda" sebagaimana lazimnya masa muda orang kebanyakan.

Iya, itu adalah cara untuk membuka kesempatan yang lebar dan masuk akal untuk tetap hidup dengan terus mendekap "idealisme" hingga masa muda berakhir, hingga masa tua datang, bahkan hingga waktu yang tak terhingga.

Betul kata Aan-Betutu, salah kalau sudah tidak muda lagi, tapi lebih menomorsatukan idealisme dan mengenyampingkan istri. Maka itulah, kesempatan menomorsatukan idealisme hanyalah di masa muda. Karena di masa tua (bagi yang berhasil bertahan), idealismelah yang akan membuat kita jadi nomor satu. Senada seperti kata guru olahraga saya pas SMA, Pak Sawidi namanya, kata beliau "nanti kalau sudah seumuran saya, baru tahu mahalnya waktu."

Ya, waktu menjadi begitu mahal di masa tua, bila saat muda kita banyak menghamburkannya. Idealisme menjadi hal salah untuk dipertahankan bagi orang yang sudah tidak muda, karena hal itu terjadi saat muda orang itu tidak menomorsatukannya.

Kita masih punya waktu, walau hanya tinggal hitungan bulan. Kalau kata The Massive, "Jangan Menyerah...". Semoga waktu yang sedikit tersisa ini, yang setiap harinya saya cemaskan kalau-kalau tidak produktif, bisa mengantarkan saya pada keberhasilan. Keberhasilan apa? Keberhasilan meng-goal-kan idealisme, sehingga ketika masa muda saya habis, saya masih tetap bisa memeluknya, mendekap idealisme saya itu.

Kalau saya nanti mengajar jadi dosen, itu bukan karena keharusan, tapi memang karena pilihan. Kalau istri saya harus bekerja di apotek, itu bukan apotek siapa-siapa, itu apotek sendiri. Ya, bukan karena ancaman besok tidak bisa memberi makan istri, bukan juga karena kebisingan sekeliling "ngasto teng pundi?"

Hayo, mumpung masih muda, walau tinggal beberapa bulan saja time out.

No comments:

Post a Comment