Orang pada kasta ketiga adalah dia yang merasa untuk berubah, dirinya perlu orang lain. Untuk berbuat, dia menunggu variabel diluar dirinya, entah itu waktu, materi, teman, atau apa saja yang bisa dibuatkan dalih. Inilah kasta orang-orang yang merasa dirinya bergantung oleh dunia diluar dirinya, entah itu orang lain, uang atau waktu.
Orang pada kasta diatasnya adalah dia yang tidak lagi bergantung, dia bisa memulainya seorang diri, dia bisa memikirkannya seorang diri, dia bisa mengerjakannya seorang diri. Inilah kasta orang-orang yang mandiri.
Orang pada kasta diatasnya lagi, kasta teratas adalah dia yang sudah memulai, mengerjakan dan sampai pada titik kesadaran bahwa dirinya membutuhkan keterlibatan orang lain untuk bisa mempertahankan apa yang telah ia mulai, yang telah ia kerjakan. Itu sajakah cirinya? Tidak, ciri lainnya adalah dia menjadi pribadi yang sadar bahwa dirinya dibutuhkan orang lain, perannya dinantikan orang lain, keoptimalan perannya adalah harapan orang lain. Ya, merasa membutuhkan sehingga dia tidak membatasi antara dirinya dengan orang lain, dan merasa dibutuhkan sehingga ia mencoba dirinya yang semaksimal dia bisa, menjadi him or hersuperself.
Itulah kenapa kita harus ngotot untuk memaksimalkan diri. Bukan agar panggung penampilan kita berbinar, tetapi agar orang lain menerima yang terbaik yang bisa kita berikan. Apalah artinya kita ada, kalau kita tidak bisa digunakan oleh orang lain? Bukankah cita-cita tertinggi kita adalah menjadi manusia yang berguna? Itulah Strategic Collaboration.
No comments:
Post a Comment