Kenapa si ketika meminta seorang pemasak mie ayam enak untuk diduplikasi usahanya, kita musti maju mundur maju mundur dan akhirnya mundur?
Karena merasa kita akan jualan? akan ambil untung dari tenaganya?
Padahal, siapa yang paling diuntungkan sebenarnya. Bayangkan betapa pemasak mie ayam itu berterima kasih yang tak terhingga karena berkat jasa kita yang ngotot menjelaskan, membuat dia paham, dia jadi bisa mengembangkan usahanya. Mindset "merasa cukup"-nya sudah patah, dia bisa berangkat haji dengan keluarga, pensiun dalam kecukupan finansial.
Lapangan kerja terbentuk ratusan, dan jutaan orang terinspirasi oleh kisah sukses mie ayam yang tadinya hanya 80 porsi perhari menjadi 80 cabang pertahun perkembangannya. Sektor real Indonesia bergerak positif angkanya, Indonesia mengharum dimata dunia dan akhirnya kamu dipampang fotonya oleh anak-anak SD disamping foto Pattimura dan Cut Nyak Dien.
No comments:
Post a Comment