Saya, suka mengira yang namanya sedekah adalah menyumbang kalau lewat di perempatan ada pengemis, kalau ada kotak amal lewat.
Sementara sedang digodog Perda larangan mengemis, karena memang membuat mereka ketagihan, saya sependapat akan hal ini (asal mereka dibuat agak sedikit kaya dulu, mental dan materiilnya). Sedangkan kadang masjid yang kita klonthangi dengan recehan kotak amalnya hanya menggunakan dana amal untuk bayar listrik dan kebersihan, sementara saldonya yang berjuta-juta vakum tak terberdayakan ditengah banyaknya kisah kemelaratan di sekeliling masjid.
Saya mengira yang namanya berbagi itu adalah memberi pelatihan tanpa memungut biaya, menyebarkan buletin dan digratiskan, yah aktivitas-aktivitas yang nggak ada duitnya gitu.
Tetapi ternyata ada cara berbagi yang tidak kalah dahsyat tetapi lebih gampang. Simple, hanya tiga huruf dan satu tanda kapital, "Yuh!",
"Yuh pada bersih-bersih..., yuh belajar bareng-bareng..., yuh..., yuh kerjakan ini sesempurna mungkin..."
hanya dengan 4 karakter tanpa spasi saja, stempel egois yang menempel pada diri seseorang luntur dengan mudahnya. (Memang mau ngapling surga sendiri?)
No comments:
Post a Comment