Dulu kita dipilih-Nya bukan untuk menjadi manusia biasa, makanya kita tertakdir sekolah, sedangkan banyak yang lain tidak.
Dulu kita dipilih-Nya bukan untuk menjadi anak sekolahan biasa, makanya kita tertakdir menjadi seorang organisatoris yang berkelimpahan ilmu dan pengalaman dari aktivitas berorganisasi kita.
Dulu kita dipilih-Nya bukan untuk menjadi organisatoris biasa, makanya kita tertakdir menjadi seorang entrepeneur yang setiap upayanya mengkolaborasikan segala sesuatu berorientasi produktivitas.
Dan sekarang, belum tahu kita, cuma bisa mengira-ira kita, betulkah kita sedang dipilih-Nya untuk tidak menjadi entrepeneur biasa? tetapi entrepeneur yang sayapnya kuat, yang tahan banting dan tebal kesabarannya?
No comments:
Post a Comment