3/3/10

Post Test (2) : Silaturahim, itulah Kolaborasi Strategis

1. Sukses terbentuk karena saling melepas

Bagaimana si sebuah bangunan itu terbentuk, sebuah bangunan terbentuk melalui proses dimana seorang tukang kayu melepas keahliannya dalam membuat pintu dan jendela, seorang tukang batu melepas keahliannya untuk melepah tembok, seorang arsitek melepas keahliannya untuk menghitung.

Penghambat sukses adalah ketika satu diantara kita enggan melepas yang kita miliki. Tenang, tidak usah merasa takut kehilangan ketika kita melepas yang kita miliki, karena hasil pelepasan tiap-tiap kita, manfaatnya akan kembali kepada kita, yakni terbentuknya bangunan yang bermanfaat bagi bersama.

Bukankah tidak ada bangunan yang bisa diselesaikan seorang diri?

2. Hati-hati dengan rutinitas yang melalaikan tujuan utama

Apa si fungsi tas? Untuk wadah perkakas. Itu tujuan utama tas dibuat? tetapi bagaimana tas dibeli sekarang? Merk bergengsi, harga mahal rela ditebus, sampai-sampai yang dibagikan untuk orang yang membutuhkan cuma sisa-sisanya saja.

Begitu juga, bukan hanya soal uang dan materi, tetapi juga fitrah suara hati kita. Kita berbuat baik untuk pamrih kepada manusia, kita enggan memaafkan seolah kita adalah raja kehidupan.

Maka hati-hatilah, itu semua bisa terbentuk karena jebakan rutinitas. Rutinitas yang membuat ahli ilmu lupa untuk apa ilmunya dipraktekkan, yang membuat ahli dzikir lupa apa makna bacaan-bacaan dzikirnya.

3. Memberi bukan hanya uang, tetapi juga senyuman, inspirasi

Nash yang mengajarkan kepada kita yang ingin lebih banyak rezeki dan lebih panjang umur dengan silaturahim diungkapkan oleh seorang yang bukan ilmuwan belasan abad sebelum ditemukan teori dari para ilmuwan barat yang menyebutkan bahwa “sukses itu 20% ditentukan oleh keahlian dan 80% ditentukan oleh relasi.”

Karena dalam interaksi silaturahim ada proses saling melepas, seperti laut melepas uap air (evaporasi), hutan melepas air juga (evatranspirasi) dan langit melepas air juga (hujan). Ada proses saling memberi, yang mau tidak mau konseksuansinya ya saling menerima. Memberi itu berharga, bukan cuma uang, tetapi senyuman, salam dan inspirasi juga tidak kalah berarti.

No comments:

Post a Comment