Saya baru ngeh kalau inspirasipun sama seperti senyuman = bernilai sedekah, ya kemarin dari penjelasan Pa Ary yang memukau saat SC2 di Menara 165 tempat saya akan berkantor cabang di Jakarta nanti. Tentu tidak saya tuliskan ulang kata-kata Pa Ary, nanti pada ikut SC2 sendiri saja. Yang dibawah ini hanya ulasan saya sendiri, tentang dua jenis sedekah, agar teman-teman tahu betapa bernilainya sedekah inspirasi itu.
Ada dua jenis sedekah menurut versi saya sendiri, pertama : sedekah sekali jalan. Contohnya adalah seorang berhoby musik dan mengadakan konser amal. Maksudnya, sambil dia menunaikan hasratnya untuk memenuhi kesenangan, keinginan dan tujuan pribadinya ia sisipkan niat untuk berbagi kepada orang lain. Sepertihalnya sedekah ilmunya alumni IKIP, sambil memanfaatkan ijasahnya, ia berbagi pengetahuan sebagai guru.
Lalu yang kedua : sedekah berlawanan jalan. Seperti hikayat dua orang musafir di padang pasir, yang keduanya sama-sama butuh air, tapi ia mendahulukan saudaranya untuk meneguk meminumnya terlebih dahulu. Seperti sedekah seorang miskin yang sedang butuh uang seperti di serial "Tolong", tapi lebih merelakan uangnya untuk si miskin lainnya. Seperti sedekah mengosongkan dompetnya Mas Ian gara-gara diprovokasi ustadz Yusuf Mansyur.
Nah, bisa membedakan kan kedua jenis sedekah itu? Oleh karena itu, kalau teman-teman dulu pernah terjatuh, kemarin terpukul, hari ini disakiti, besok dicerca, lalu lusa entah diapakan lagi oleh "Kejamnya Dunia", cobalah untuk bertahan, pikirkanlah, semua kejadian pahit yang temen-temen lalui adalah bahan baku teman-teman untuk pada saatnya nanti bisa bersedekah, ya, sedekah inspirasi.
Orang-orang sukses itu mensedekahkan inspirasinya bukan hanya dari atas kenyamanan sofa dan tempat tidurnya, tapi dari saat ketika dia terdepak, terabaikan, bahkan terinjak-injak bak ganjel pintu dan ganjel kursi. Nah, berharga mana? sedekah yang pertama atau yang kedua, silahkan menilai sendiri.
Selamat menginspirasi, mulai dengan membangun bahan baku inspirasi Anda.
No comments:
Post a Comment