3/26/10

Dua Energi yang Lebih Kuat

Kemarin-kemarin kita sudah membicarakan tentang satu dari energi yang lebih kuat, energi yang saya maksud adalah energi pendorong keberhasilan. Bahwasannya orang memiliki energi yang lebih kuat untuk menghindari kesengsaraan ketimbang untuk mengejar taraf kehidupan yang lebih baik, ini ada riset ilmiahnya.

Itulah mengapa penjajah bisa berhasil menjajah negeri ini dahulu, pada waktu itu ketika pasar dan perekonomian dipegang oleh ulama dan kalangan Islam, hingga politik, kebudayaan dan pendidikanpun demikian, dorongan yang dimiliki oleh para ulama saat itu dalam beriikhtiar adalah untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.

Tetapi berbeda dengan para penjajah, dorongan mereka berikhtiar adalah untuk menghindari kesengsaraan diusirnya mereka dari bumi zamrud khatulistiwa dan hidup lontang lantung di atap dunia Eropa sana. Maka penjajah bisa memusatkan tenaga untuk mendepak kekuatan pasar yang sebelumnya didominasi oleh para ulama dan kalangan Islam, penjajah berhasil melakukan propaganda penulisan sejarah dan perumusan metode pendidikan yang melestarikan mental budak (buruh) yang kesemuanya itu masih langgeng hingga saat ini.

Maka terbukti, dorongan karena terdesak penderitaan lebih kuat daripada hasrat untuk mencapai target, sebaik apapun target itu.

Lalu, apa energi yang lebih kuat yang kedua? Setiap training saya selalu ditutup dengan slide bertema "dedikasi". Ya, sudah tahu yah apa energi yang saya maksud? Bahwa motivasi untuk menyenangkan orang lain, apalagi itu adalah orang-orang tercinta kita, itu lebih kuat ketimbang motivasi untuk menyenangkan diri sendiri.

Orang akan berjuang kuat untuk mencapai taraf kekayaan tertentu, jabatan tertentu agar dirinya populer dan bahagia. Tetapi ketahanan orang itu tidaklah sekuat orang yang berjuang mencapai taraf kekayaan, jabatan dan popularitas tertentu yang bertujuan untuk membahagian kedua orang tua dan pendamping hidupnya misalnya.

Oleh karena itu, saya ingin menyelam dalam lagi ke dalam diri saya sendiri, apa sesungguhnya motivasi saya bertahan di jalan cadas berliku, berliuk disisii jurang yang mencekam bernama jalan entrepeneur, apakah agar saya kaya dan bisa belanja apa saja, agar saya populer dan disanjung banyak orang? Adakah yang lebih baik dari itu? Pasti ada, pertama : Motivasi untuk keluarga yakni membuat bangga orang tua dan bisa membukakan jalan keberhasila untuk adik-adik saya

Kedua : motivasi untuk berkeluarga, yakni menyambut calon pendamping hidup dengan sebaik mungkin. Ketiga : motivasi untuk masyarakat : memenuhi amanat orang tuanya teman-teman, agar mereka bangga pada anaknya, agar mereka mengakui jalan entrepeneur itu adalah jalan untuk sukses-mulia. Keempat : motivasi untuk nusa dan bangsa, yakni menunjukkan pada Indonesia bahwa ada segelintir anak muda yang bisa menginspirasi semangat dan kemandirian untuk anak muda-anak muda lainnya, tidak semuanya menjadi buruh, menjadi kuli-kuli berdasi.

Keenam : motivasi untuk agama, the way of life yang mengajarkan kedamaian bukan untuk disebarkan dengan doktrinasi, tetapi dengan keteladanan, contoh, dan prestasi yang memukau mereka yang belum mengenal agama yang kita anut.

No comments:

Post a Comment