Bukan hanya mata, pikiran kita juga mempunyai daya akomodasi. Dan kemampuan daya akomdasi antara satu orang dengan lainnya berbeda-beda. Oleh karenanyalah, kita bukan hanya perlu menyediakan kaca mata, tetapi juga kaca pikiran.
Beberapa masalah lahir karena kita tidak menyediakan kaca pikiran, dengan daya akomodasi yang begitu terbatas kita menilai, menghakimi satu masalah dan masalah lainnya yang justru bukannya melahirkan solusi-solusi konstruktif tetapi malah hanya arogansi pemuas keinginan diri sendiri saja.
Ini beberapa kejadiannya :
1. Bekerja tetapi menganggur
Saya lupa istilahnya, tapi saya masih ingat pa Jamil Azzaini pernah menjelaskan ini, bahwa tidak semua tindakan yang kita lakukan akan berpotensi melahirkan sesuatu yang baru dan hebat bagi diri kita. Beberapa tindakan justru tidak menghasilkan output apa-apa. Tindakan-tindakan itu banyak yang terperangkap dalam yang namanya rutinitas.
Rutinitas yang menjebak, menjebak pikiran sendiri sehingga membuat pikiran malah justru tidak berkembang, tidak maju. Itulah, mereka adalah orang-orang yang bekerja, beraktivitas tetapi justru sebtulnya menganggur. Bedanya adalah, mereka tidak mengeluh, tidak seperti orang di golongan sebaliknya, yaitu orang-orang yang tidak bekerja, tetapi sebetulnya pikirannya tidak pernah menganggur.
Jadi apa definisi menganggur sebenarnya?
2. Pencari uang itu matre
Orang khawatir saat menjual, terutama bila menjual jasa, karena takut dianggap matre, bahkan takut dirinya tergelincir untuk matre. Padahal, apakah definisi matre sedangkal itu? Kalau seandainya kita mau menguatkan daya akomodasi pikiran kita, atau mau menggunakan kaca pikiran, kita bisa berpikir lebih jauh.
Lebih jauh yang bagaimana? Lebih jauh, bukan hanya berpikir tentang mencari uangnya, tetapi, uang itu digunakan untuk apa? Orang yang mencari uang dengan getol tidak bisa langsung dikatakan matre sebelum kita melihat untuk tujuan apa uang itu digunakan dan seberapa besar manfaat uang itu di tangannya. Justru orang yang takut mencari uang, tetapi dirinya selalu menggerutu, tidak nyaman dengan kondisi ketiadaan uangnya itu dia protes atau bahkan hanya sekedar merasa tidak nyaman.
Jadi apa definisi matre sebenarnya?
No comments:
Post a Comment