12/1/09

Salah Bangsa Kita (mungkin) Memakai Azas Gotong Royong

Apa karena kita pakai azas gotong royong makannya kita nggak maju-maju? begini, di buku Kekuatan Daya Saing Indonesia, ada kutipan referensi, berapa persen dari PDB anggaran untuk riset di Amerika Serikat, di Jepang, atau di Jerman dan negara-negara maju lainnya.

Lah, Indonesia nggak masuk daftar, karena ternyata nggak 0,1% acan. Nah inilah, bangsa ini pandai gotong royong, tapi karena kebablasan, tidak dipentingkan adanya spesialisasi. Pas semua macul, macul semua. Pas semua bukaan martabak, buka martabak semua. Pas semua sinetron bernafas ibu tiri, ibu tiri semua.

Karena itulah, nggak ada inovasi (baca : inovasinya kurang). Yang pertama mengajarkan tentang model konseptor dan eksekutor adalah Ria. Yah, harus ada spesialisasi kalau mau maju, kalau mau berkembang, kalau mau melejit.

Dan yang terpenting, setelah dilakukan spesialisasi, jangan saling sawang sinawang, wah enak jadi ini ya, nggak enak jadi itu, bla, bla, bla. Cape deh.

Kita tidak penting menghargai peran orang lain, kalau kita belum bisa menghargai peran kita sendiri. Atau bahasa yang lebih TOP-nya : hargailah peran kita sendiri, agar kita bisa menghargai peran orang lain.

No comments:

Post a Comment