12/2/09

Strategi Tidak Selalu Mudah untuk Dimengerti

Ini kisah anjing super dalam serial animasi Bolt. Keren tuh film. Ada kejadian menarik ketika si anjing Bolt bersama hamster dan kucing seperjalanannya sedang ada di atas kereta yang mengangkut tangki minyak.

Si Bolt terlempar ke sebuah tangga besi yang horisontal tergeletak di ujung belakang kereta. Si kucing melihat Bolt kesusahan kembali ke gerbong, tergantung2 di ujung tangga besi itu. Waduh gawat, mur yang mengikatkan tangga dengan gerbong ternyata berputar mengendur, wah, tangga bisa copot, sementara Bolt masih tersangkut dan bisa-bisa dia jatuh bersama tangga kalau tangga ini lepas.

Akhirnya si kucing memutuskan untuk memegangi mur itu agar tidak lepas sambil si Bolt terus berusaha untuk maju mendekati gerbong. Si Hamster melihat, eh, dia malah salah memahami, dia mengira si kucing sengaja tidak menolong Bolt karena si kucing cuma memegangi mur dan tidak mendekati Bolt untuk memancingnya.

Yah, singkat cerita akhirnya ketiga makhluk itu terlempar dari kereta tetapi selamat semua.

Yah, seringkali menolong, peduli, berpartisipasi itu butuh strategi. Coba kalau si kucing memilih menghampiri si Bolt, bisa dipastikan mur lepas dan mereka berdua terseret rangkaian kereta hingga stasiun terdekat. Tapi karena si kucing berstrategi (memegangi mur), sekalipun dia disalahkan karena dianggap tidak menolong, akhirnya mereka bertiga selamat.

Kita melakukan sesuatu itu untuk menghasilkan sesuatu, mempersembahkan sesuatu, mendedikasikan sesuatu, bukan untuk dikatai orang begini-begini atau dimengerti orang begitu-begitu.

No comments:

Post a Comment