12/2/09

Bisakah membuka lapak nasi goreng hanya dengan 300.000?

Bisa. Ini bukan saya yang mau mbuka, ini seorang teman. Dia nanya begitu, masak iya tega saya jawab "wah, mana cukup uang segitu? paling enggak 3 juta men!".

Dan nyatanya memang kok, bisa membuka nasi goreng, kafe bahkan hanya dengan 300.000. Caranya? Begini : Gunakan uang itu untuk (misalnya) beli bubur ayam untuk dijualkan lagi. 300 ribu dapat 150 porsi kan? jualkan semaksimal mungkin. Andai saja habis (positif thingking nih ceritanya), dan setelah dikurangi komisi penjualan (sekalipun yang menjual diri sendiri) masih sisa bersih 1.000 rupiah perporsi, artinya modal + keuntungan bersih sekrang total jadi 450.000. Begitu terus selama sebulan, dan alhamdulillahnya habis terus (nah, kalau tidak habis? ya lanjutkan saja, berarti sabar, lebih dari sebulan), berapa tuh yang didapat selama sebulan? 150.000 x 30 sama dengan 4.500.000 + modal awal 300.000.

Lalu kabarkan rencanamu ke teman yang punya duit, "nih guwe ada prospek, tambahin donk", dan betul, jadi dua kali lipat. Coba, 9.600.000 cukup kan buat bikin kafe nasi goreng kecil-kecilan?

Oh ya ya. Hm, kenapa nggak berpikir kesitu ya? Ini nih, akibat pikiran skeptis kita buah pendidikan yang skeptis, sehingga :

1. Kita berpikir instant, nggak sabar nunggu sebulan untuk mengoptimalkan modal, tetapi langsung menghabiskan uang itu untuk modal awal. Ya mana cukup...

2. Kita berpikir materialistis, maunya keluar hari ini untung hari ini. Mana ada bakul makanan yang dari awal buka langsung ramai? (ada si, tapi spekulatif dan amat jarang lah), paling enggak satu tahunlah baru kebentuk pasarnya. Kenapa musti sabar menunggu setahun? Ingat, pelanggan ada dua, pertama : yang kebetulan lewat dan mampir dan kedua : yang memang bertandang kesitu (nah, mana ada yang bertandang kalau belum dikenal), anggaplah setahun itu perkenalan.

3. Kita berpikirnya payah, begitu ada halangan sedikit, pikirannya "hueh, nggak laku neh", "bakal bangkrut nih". Karena apa? karena nggak diuji oleh ketangguhan mental dari awal. Coba si jualan bubur itu, dari awal dia sudah diuji dengan ketangguhan bahwa tidak pernah berhenti jualan setiap hari, bahwa sekalipun hari ini nggak habis, besok harus tetap jualan lagi, bahwa sesusah apapun modal harus terkumpul. So, tangguh pula dia ketika bisnis yang dia cita-citakan sudah mulai dibuka (sama seperti super mario, tidak ada perjalanan bisnis yang tidak ada rintangannya lho)

4. Kita belum baca-baca blog ini mungkin. Hohohoho....

No comments:

Post a Comment