10/11/11

Kucing Menuntut Tuhan

Kucing berkata :

Tuhan, apakah ke-Mahaadil-an-Mu berlaku juga untuk kaumku, sedangkan kau berikan pada manusia kesadaran, reward berupa surga masih plus kenikmatan dunia berupa kesejahteraan, kemampuan menginovasi teknologi dan mengupgrade tatanan sosial kehidupannya.

Sementara kaumku, tetap saja begini dari dulu, makan tulang sisa-sisa makanan manusia. Kaumku melahirkan tanpa rumah bersalin, anak-anak kaumku besar tanpa sekolah, aku menua tanpa jaminan gaji bulanan apalagi pensiunan.

Mana yang lebih baik sebetulnya? Engkau dengan Jargon-Mu Yang Maha Bijaksana, atau aku dan kaumku yang rela-rela saja diciptakan sekehendakmu. Bentuk mukaku begini, tinggi badanku segini, bulu badanku setebal ini, tanpa pernah aku dan kaumku protes.

Kalau untuk manusia yang setiap kesalahannya Engkau jaminkan ampunan bagi yang meminta, Engkau hadiahkan Surga bagi sebagian dari mereka, sementara reward istimewa apa yang akan Engkau berikan untuk aku dan kaumku? Setelah aku dan kaumku rela tidur di got-got. Mati tertabrak tanpa dikubur apalagi di tahlili, anak-anakku suatu saat nanti akan aku tinggalkan mati tanpa warisan polis asuransi.

Badanku sepanjang hidup baunya begini, karena aku dan kaumku tak pernah berkemampuan membuat parfum. Intelegensiaku juga segini-segini saja, tak pernah bisa mengupgrade taraf kehidupan sosialku dan kaumku.

Hormatku,

Kucing







No comments:

Post a Comment