10/11/11

Negara Tanpa Istana



Apa kabar resuffle? begitu chat seorang kawan lama kemarin.... Haha, bisa-bisa saja itu orang, masih saja ingat dan mengakui eksistensi kepresidenanku.

Dari chat singkat kemarin aku jadi terpikir, mungkinkan Indonesia rakyatnya disejahterakan tanpa campur tangan istana? Hm, kalau  ingat sosok Pak Joko Wi, kemudian Dahlan Iskan, lalu Chairul Tanjung, Ridwan Kamil, Zaini Alif, Noe Letto, Dedy Mizwar, Panji Pragiwaksono terus banyak lagi lainnya. Rasa-rasanya sangat mungkin. Terlebih kalau orang-orang itu diskemakan sesuai bidang-bidangnya, ya semacam kabinet bayangan lah. Kabinet tanpa gaji. Negara tanpa Istana.

Besok-besok lah coba dipetakan, ada berapa banyak sebetulnya orang Indonesia yang sedang menggawangi lahirnya arus semangat nasionalisme baru. Dimana mereka meletakkan perubahan bagi rakyat bangsa ini, tanpa menuntut gaji dan jabatan. Melawan pengrusakan yang dilakukan oleh pejabat2 kita yang mulia.

Aku yakin pasti cukup jumlah orang-orang baik dan kuat itu untuk dipetakan dalam satu kabinet. Kabinet yang bekerja di masyarakat langsung, tidak membutuhkan kantor dan istana. Dan melalui postingan ini aku mengajak, sudahlah lupakan saja pemerintah, mari kita doakan tokoh-tokoh pembaharu itu saja. Dukung, ramaikan, sukseskan program-program mereka.

Kalau perlu kita bisa belajar dari Yahudi yang mengakali pemerintah untuk memuluskan kepentingan mereka. Ya, kita lakukan saja seperti itu, manfaatkan pemerintah untuk memuluskan visi besar kita. Kita pro rakyat inih.


No comments:

Post a Comment