8/2/12

#13 Ramadhan : Keyakinan Mahal Nilainya

Ustadz Yusuf Mansur tidak bosan-bosan dari jaman 7 tahun yang lalu berpesan tentang keyakinan. Kosongkan dompet, sedekahkan, lalu haqqul yakin dan perhatikan apa yang terjadi.

Eh kemawin ketemu Pak Gono, ketua kelompok tani terbaik di Jateng tahun kemarin. Dialog panjang lebar di rumah beliau di Karanggintung sana, dari A sampai Z, termasuk kisah haqqul yakin beliau saat menyiapkan kandang dan lahan sekian hektar untuk menumbuhkan rumput, dalam rangka mengajukan proposal hibah sapi senilai sepertiga miliar.

Harus trukoh dulu, itu kunci sukses bisnis. Apa itu trukoh? Istilah lainnya harus swadaya dulu. Seperti kisah Pak Gono mengeluarkan modal membeli lahan dan membangun kandang yang semuanya habis belasan juta, padahal belum pasti itu hibah turun ke beliau.

Begitupun dalam bisnis. Harus berani keluar uang dulu untuk modali produksi, walaupun belum ada yang beli. Atau sebaliknya, harus modali dulu untuk memasarkan, walaupun produk belum sepenuhnya siap. Ya, harus berani seperti itu, karena tidak bisa bisnis langsung lengkap. Tidak bisa semua sumber daya komplit dulu baru kita gerak, walhasil keduluan orang, walhasil ketinggalan moment, walhasil ya tidak menjadi kasil apa-apa.

Lalu, apa pentingnya si kita trukoh, kita swadaya seperti itu. Dan kenapa orang yang berani melakukan itu yang akhirnya menuai sukses. Tidak lain adalah karena orang yang mau trukoh, mau swadaya, adalah orang yang sudah membuktikan keyakinannya bukan cuma dalam wirid lisan dan lintasan hati, tapi betul-betul dalam tindakan nyata : haqqul yakin.

Yang kamu butuhkan bukan modal, yang kamu butuhkan bukan pembeli, yang kamu butuhkan bukan mesin saat ini. Yang kamu butuhkan adalah sesuatu yang bisa mengungkit keyakinanmu, sehingga bisa sampai level haqqul yakin.  

Itulah betapa mahalnya keyakinan sampai-sampai jadi prasyarat ujian yang tidak bisa tidak harus dilewati. Ya sudah, yakin2in aja kalau belum yakin, daripada jalan ditempat. Mending Merem aja dah...

No comments:

Post a Comment