8/16/12

#27 Ramadhan : Eling lan Waspodo


Biasanya gambarnya semar, kalau di kaca bagian belakang mobil kalimat ini tertulis "Eling lan Waspodo". Sepele terlihat kalimat ini, tapi bagi yang faham sebetulnya ini punya arti penting. Arti penting dimana bahwa kecerdasan spiritual sudah ada di zaman nenek moyang tanah jawa ini sebelum Islam yang kita kenal saat ini tiba di tanah air.

Eling lan Waspodo itu apa si? Kenapa tidak Eling tok, kenapa tidak Waspodo tok? Itu pengertianya sama dengan kenapa tidak iman tok, kenapa tidak amal sholeh tok. Kenapa "aladina amanu wa amilu salihat". Ya, karena kalau hanya satu dari keduanya maka akan pincang. Iman tanpa amal/tindakan itu rapuh. Amal/tindakan tanpa iman itu kosong.

Sebelum dalil itu dikenal oleh leluhur kita di tanah jawa, nurani penduduk pribumi ini sudah bisa merumuskan sendiri kearifannya "eling" lan "waspodo". Kalau menemukan batang pohon salak yang berduri tergeletak di pinggir jalan, maka dia "eling", ingat, nyadar, aware, bahwa ini bisa membahayakan pejalan kaki lainnya. Tapi nyadar, eling saja tidak cukup, harus waspada, dengan cara bertindak, menyingkirkan batang berduri itu dari jalan.

Saat marah, kita dinasehati orang tua untuk eling. ya, tapi kalau eling saja, bisa jadi marah masih bisa meluap. harus waspada, dengan cara ambil tindakan, saat berdiri ya duduk, saat kegerahan ya ambil air wudhu, saat gaduh ya meninggalkan tempat.

Aware and then action, sadari kemudian bertindak, itulah Eling dan Waspodo. Dan pepatah jawa mengatakan, seberuntung2nya orang, lebih beruntung yang eling & waspodo. Tentang orang yang disebut beruntung ini cocok dengan yang dijelaskan di Surat Al Mu'minun.

Nenek moyang kita hebat yah, sudah mengerti jauh-jauh waktu sebelum dalilnya datang, karena mereka mendengarkan hati, mempergunakannya dengan cerdas.



No comments:

Post a Comment