Mungkin ini saatnya kita bergagal-gagal ria, untuk menemukan jurus sebanyak-banyaknya melanjutkan perjalanan sukses. Mungkin ini saat dicaci-caci jenaka, dibilang nggak menghasilkan, dibilang ngga bisa mempertahankan ini dan itu, dibilang nggak bisa memelihara anu dan ono.
Mungkin ini saatnya ditinggalkan ceria,oleh orang-orang yang nggak tahan sama nasib yang tak kunjung berubah, oleh relasi yang lebih memilih mitra-mitra yang lebih profesional. Mungkin ini saatnya berpuasa-puasa nikmat, semuanya dibawah target, nggak nutup ini dan itu, utang bertambah disini dan disitu.
Bukankah kalau terburu-buru sukses, kita sendiri yang repot. Jadi lebay, jadi nggak resisten, nggak benar-benar kokoh. Toh yang terpenting, kita suda berusaha seoptimal mungkin. Sekali lagi ukurannya bukan targetnya sudah tercapai atau belum, ukurannya adalah kita sudah bergerak dari titik awal atau belum.
Apa alasan yang kita punyai hingga kita ingin orang bertepuk tangan pada langkah kita, hehh jangan sok, kita tuh belum seberapa... prihatin dulu... tirakat dulu... nggak ada alasan udah terlalu lama, baru juga beberapa tahun.
No comments:
Post a Comment