9/13/09

The Power of Habbit (Kebiasaan)

Kalau Arif RH mempunyai training The Power of Mind (pikiran), kalau Semangat Donk Indonesia mempunyai tulisan The Power of Action (tindakan), maka kali ini saya ingin berbicara mengenai The Power of Habbit (kebiasaan).

Kebiasaan adalah salah satu rahasia kehebatan manusia. Bayangkan, seorang yang terbiasa minum-minuman keras sambil nongkrong di gardu, saking kuatnya kebiasaan itu, bisa membuat dia menjaga jarak begitu jauh dengan keluarga bahkan Tuhannya.

Begitu juga, seorang yang mempunyai kebiasaan tilawah dan ibadah di masjid, saking kuatnya kebiasaan itu bisa membuat dia jauh dari nikmatnya rokok, mabok dan wanita.

Sebetulnya anak gardu tidak perlu heran melihat anak rohis sejati, "kok bisa ya dia tiap hari di masjid, apa nggak capek?bosen?", begitu juga anak masjid tidak perlu heran melihat preman-preman sejati beraksi, "kok bisa ya minum, nongkrong sepanjang tahun begitu?". Karena apa? karena sesungguhnya sesuatu yang sudah menjadi kebiasan seseorang, sekalipun bagi orang lain terlihat berat, tetapi baginya mah ringan-ringan saja.

Kata kuncinya adalah "menyenangkan". Menyenangkan adalah password untuk mengaktifkan salah satu potensi kehebatan manusia bernama habbit atau kebiasaan. Menurut penelitian, sangat sulit bagi seseorang untuk membangun kebiasaan, dengan pelatihan 40 hari, melakukan tindakan yang ingin menjadi kebiasaan kita, barulah kita berhasil. Begitu juga bila kita ingin mengubah kebiasaan. Oleh karena itu, hanya dengan membuatnya menyenangkanlah kita bisa bertahan secara konsisten selama 40 hari itu, dan suatu kebiasaan akan terbentuk.

Orang sukses adalah orang yang memiliki kebiasaan sukses, bukan orang yang di hari pertama semangatnya 99 dan dihari lainnya semangatnya 17, 16, 15 dan terus turun... . Justru yang memiliki semangat 35, tetapi bertahan terus, dialah yang akan lebih sukses.

Karena itu, berusahalah menjadi orang yang mengherankan, bantuklah satu kebiasaan hebat, ya dengan rumus itu, pelatihan 40 hari dengan password : menyenangkan. Ketika kebiasaan itu sudah terbentuk, bisa jadi kita sendiri ikut-ikutan heran pada diri kita sendiri, karena sesuatu yang dulu dipandang berat, "kok jadi ringan sekali sekarang ya?". Bahkan bisa-bisa kita malah jatuh sakit kalau tidak menjalankannya... Wah, dahsyat kan habbit itu?

No comments:

Post a Comment