Bagi sebagian orang, ambisi saya terlalu besar... walau nggak bilang, tatapan mereka mengungkapkan "kemaruk lu..", memforsir diri. Antipati dan harus ditinggalkan orang seperti saya ini, atau hanya akan ter-rodi dalam satu jebakan aktivitas yang membuat dirinya mejadi tidak punya ruang dan waktu.
Bagi sebagian lainnya, target kehidupan saya terlalu sederhana, dalam alunan kata-katanya terbesit "apa nggak kepengen mengejar sesuatu yang jauh lebih berarti?", dan orang-orangpun menapaki jalannya sendiri, daripada tidak mendapat banyak kalau terus-terusan membersamai saya.
Itulah hidup, dengan sekian banyak sudut-sudut perspektifnya yang disebut persepsi. Yang saya pahami, hidup adalah perjalanan. Yang lebih penting dari memikirkan jalur perjalanannya adalah memikirkan bagaimana nalar pikir dan kepekaan rasa kita berkembang. Jalan adalah stimulan, alat pikir-rasa-renung dalam diri kita adalah subyek yang distimulasi.
Nggak mudeng? renungkan sendiri, kapan-kapan saya post yang lebih smart, kalau sudah kumpul data-datanya.
No comments:
Post a Comment