12/1/09

Makin Salut sama Pak Ary

Menikmati sajian materi training terbaru, kemarin di Reguler 16 ESQ Training tingkat dasar Purwokerto. Wah, ada yang baru di bagian background. Salah satunya adalah tentang Basic Need dan kebahagiaan. Materi yang keren, dibawakan dengan public speaking skill yang keren dan slide yang keren. Perpaduan yang luar biasa, sungguh beda dengan penyuluhan PPL yang gratisan.

Memukau buat saya kecerdasan Pak Ary, bukan semata kecerdasannya dalam menggali begitu kompleks ilmu, tetapi kecerdasan bagaimana membagikannya. Sekalipun kontroversi disana-sini, protes dan keluh kesah dimana-mana, bagi saya Pak Ary tetaplah hebat.

Pengkritik itu, sudah menorehkan apa si? Tetapi berapa banyak (dan yang terpenting berapa besar) torehan inspirasi dari seorang Ary Ginanjar Agustian itu?

Yang ia sodorkan bukan secangkir kopi, bukan juga sehalaman kritik, yang dia sodorkan adalah secarik masterpiece. Yah, persembahan terbaik seorang anak manusia.

Itulah, sekalipun kadang mendengar disana-sini "ESQ begini... begini", atau "ah, ikut nggak ikut training sama aja...", atau "Fosma (organisasi alumninya) cuma bisa foto, gosip makan...", bagi saya Pa Ary tetaplah orang hebat.

Lalu, apakah tidak sedih melihat citra ESQ banyak yang memandang miring? banyak alumni yang tidak termaintenance dengan baik? Manajemennnya ada yang keropos? Saya yakin Pa Ary sedih, tetapi ya itulah kesedihan yang harus ditanggung dengan kebesaran jiwa yang menjadi konsekuensi seorang pemimpin.

Seorang pemimpin sejati kuat menerima ketidaksempurnaan, termasuk ketidaksempurnaan buah akan karya nyata yang diperbuatnya. Pemimpin memahami prinsip ini dengan baik, bahwa tugasnya adalah menanam, perkara buah, itu bukan domain dia.

Dan lagi, saya membaca, sepertinya memang Pa Ary sedang memprioritaskan sesuatu. Entah itu Menara 165 (dalam arti visi bukan fisik), entah itu merampungkan peletakkan dasar-dasar ilmu pengembangan diri modern berbasis Islam (penggarapan materi training 4 tingkat secara lengkap) atau apa. Oleh karenannya, maintenance alumni ada di list prioritas bukan paling atas.

Maka, melalui tulisan pagi ini, mari kita doakan bersama-sama (minimal dengan Al Fatihah), semoga Pa Ary senantiasa dikarunia umur panjang (usianya ditambah dan atau usia yang tersisa diefektifkan) agar pada saatnya nanti priritas yang sedang digarapnya hari ini selesai, lalu memfokuskan prioritas pada maintenance alumni.

Yah, bayangkan bila penggarapan maintenance alumni digarap sesempurna penggarapan materi, slide dan simulasi dalam training-training yang dirancang Pa Ary. Great bukan?

2 comments:

  1. Hmmm, tulisan yang menarik. Terima kasih telah berbagi, karena jujur saja saya merasa jarang ada yang menuliskannya dalam perspektif seperti ini. Kesuksesan memang harus dimulai dari dalam, serta dilakukan dengan penuh komitmen.

    Saya pikir kita memang perlu saling mengingatkan satu sama lain tentang teori dan proses pengembangan diri. Dan sebagai referensi silang, Anda juga pasti bisa menemukan cerminan lainnya dalam tulisan saya yang berjudul Racun Pengembangan Diri. Sekedar untuk semakin menambah wawasan saja, semoga bisa membantu.

    Salam kenal, senang bertemu dengan sahabat baru yang juga memiliki semangat untuk menginspirasi orang lain.

    Lex dePraxis
    Unlocked!

    ReplyDelete
  2. terima kasih link nya, great bung

    ReplyDelete