1/14/09

Apa si Kaya itu?

Kaya Mindset itu gajah.
Kaya Harta itu semut.

Orang yang kaya harta saja bisa saja terperangkap dalam persepsi sempit dirinya sendiri, jalannya pelan (jalan peningkatan kualitas diri) dan arahnya entah, seperti gajah yang mengikuti semut.

Orang yang kaya mindset saja memiliki kunci-kunci kekayaan harta. Sebut saja jiwa pembelajar sebagai bantuk kekayaan mindset, semangat untuk maju, kemampuan untuk supel, bukankah itu pintu-pintu rejeki. Seperti semut yang mengikuti gajah. Lho? memang bisa? bisa, karena semut bisa menaiki punggung gajah tetapi gajah tidak bisa menaiki punggung semut.

Di kampus, kita diajari bagaimana caranya menjustifikasi diri. Dan diajak untuk bisa memaksimalkan keahlian kita agar bisa diterima sebagai satu bentuk komoditas yang dibutuhkan pasar, pasar dunia kerja.

Di luar kampus, saya diajari bagaimana caranya mengeksplorasi diri, menemukan titik terkuat dan terlemah di dalam diri, berinteraksi, survive, keberanian mengemukakan gagasan, keberanian melangkah dalam kondisi tidak ideal.

Itulah beda keduanya. Satu alasan kenapa saya tak merasa bersalah tak berangkat praktikum hari ini. 20 juta akumulasi uang kuliah yang sudah saya hamburkan bisa kembali dengan satu atau dua derajat saja tingkat kekayaan mindset saya, saya naikkan.

Tapi satu atau dua tahun saya forsir diri saya di empat tembok ruang kelas di kampus, bisa-bisa otak saya menjadi kerdil, nyali saya mlempem, inspirasi saya tumpul, dan serangkaian justis (pembenaran) kepada diri sendiri yang demikian memprihatinkan lainnya. Akibatnya, hanya untuk 20 juta mungkin saya harus 20 tahun mengais 'tong sampah' rejeki.

Banggalah, coba bandingkan dengan rekan-rekan selifting kita, siapa yang pencapaiannya paling besar, siapa yang kekayaan mindsetnya paling tinggi? Kalau cuma titel S1, beli 20 juta juga bisa. Kalau cuma NIP dari profesi PNS, siapa yang tahu presiden mendatang akan meluncurkan program nasional prihatin bersama dan perampingan PNS besar-besaran.

Teman, jangan mempertuhankan negara. Negara ini dibangun bukan oleh para PNS, tapi para pembelajar yang mereka belajar dari alam langsung.

Teman, jangan mempertuhankan keahlian. Tidak ada jaminan orang terus akan mau membayar keahlian kita hingga tua dan mati nanti.

Teman, jangan bangga kau kaya hari ini, kalau mindsetmu kerdil. Dan banggalah yang mindsetnya hebat tetapi dari segi materiil belum mencukupi. Ini proses, yakinlah, kamu sudah pegang kuncinya, tinggal menunggu The Best Timing

No comments:

Post a Comment