1/21/09

Ujian Karakter

Bahkan sekarang sebelum jadi asisten, calon trainer ESQ harus menjalani tahap sebagai marketing dan event organizer training dulu. Itulah ketangguhan ilmu yang diperoleh dari sekedar event organizing.

Bekerja sendirian, saya pernah, bahkan sering. Berapa sering pada tidur duluan, pulang duluan, sementara saya harus sampai pagi-pagi buta. Maka itu ketika kemarin di Kebumen harus sendirian ngetik dan nggunting2i label ditinggal Andri dan Fikry bagi saya bukan hal yang menyedihkan.

Berlatihlah, seperti Karyanto menyiapkan Gedung Setda sendirian, sementara 2 orang lainnya pergi ke Purworejo dari bangun tidur (belum mandi acan) dan pulan-pulang peserta sudah ada yang datang, 2 orang lainnya sedang telpon2 untuk event besoknya lagi, 2 orang lainnya sedang sebar brosur di cilacap dan yang lainnnya lagi tak tahu kabarnya.

Berlatih seperti Naim, yang Ngurus Even Banjarnegara, dia fotokopi sendiri, ngurus rekomendasi sendiri, tanda tangan 300 surat lebih sendiri, lipat-lipat sendiri, klip sendiri, dan antarkan surat itu sendiri. Tidak mengeluh dia.

Berlatihlah seperti Andri, yang saya cuma urun tulisan, sementara urusan iklan, kertas, naik cetak, turun cetak dia tidak pernah keluhkan garap itu sendiri.

Terlihat saat ini, siapa yang karakternya menguat dan siapa yang letoy. Tak perlu saya verbalkan itu, pesan saya, lebih sungguh-sungguhlah belajar. JANGAN PERNAJ LIHAT HASIL KERJA KITA DENGAN APA YANG KITA DAPATKAN HARI INI. BESOK ...

No comments:

Post a Comment