1/21/09

Dari Mas Akhsin tentang Leadership

Akhsin Muamar, salah satu staf Lion Air saat ini yang baru menikah belum lama kemarin, orang luar biasa jebolan SMA 2 Purwokerto.

Dulunya ketua Rohis, dua angkatan diatas kepengurusan saya. Dari dia lah saya belajar begitu berkesan tentang ketangguhan seorang pemimpin (The strenght of Leader).

Waktu itu Idul Adha, kali pertama saya ikut acara Rohis, belum jadi pengurus waktu itu, dan saya kebagian tugas motong-motong daging kambing, menjijikan pertama, sumpah... pertamanya pengen pulang aja... tapi pertamanya dipaksain, lama-lama enjoy juga, kenyal, asyik juga motong-motong daging kambing.

Ketika semua belepotan dengan darah dan keringat, darah kambing maksudnya, eh, si mas Akhsin sang ketua Rohis malah cuma sliwar-sliwer puter-puter dari mushola, ruang guru, lahan pembantaian kambing dan tempat yang akan dipakai untuk pembagian nanti sambil mententeng kertas dan bolpoint di atas clip board.

"Sombong nian sang ketua Rohis", pikir saya waktu itu, apalagi waktu itu saya belum mengenal dekat dia.

Nyatanya, itulah gaya leadership yang bisa dibilang mensukseskan pengkurbanan kambing tahun itu pada khususnya dan kepengurusan Rohis tahun itu pada umumnya. Mas Akhsin memang tidak turun ke bawah meraasakan bagaimana kenyalnya daging dan tajamnya pisau, tetapi dia ketat mengontorl setiap pergerakan daging-daging yang masuk kemasan dan bagaimana persebaran tiket.

Akibatnya, tahun itu acara idul adha sukses, tidak seperti tahun sebelumnya yang katanya kacau balau karena calon penerima daging berdesak-desakan masuk, daging tercuri, kresek tidak merata, ya.

Itulah, yang sering tidak disadari oleh tim, sama seperti yang saya pikirkan waktu itu, pemimpin yang baik bukan pemimpin yang apa-apa dipegang. Bagi saya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang cerdas menjalankan dua fungsi. Pertama KOORDINASI dan kedua DELEGASI.

Clipboard yang dipegang mas Akhsin adalah center dari koordinasi, dan suara dia yang lantan menyuruh sana dan menyuruh sini adalah menjalankan fungsi delegasi. The Result, even sukses.

Gaya kepemimpinan macam itu yang saya akui jempolan pernah saya lupakan satu setengah tahun terakhir, dan mulai akan saya coba terapkan lagi, agar struktural tim terjaga, misi berjalan dan visi tercapai. Saya tidak bisa menjelaskan kesemuanya secara verbal kepada tim, yang saya minta hanya tim lebih mau belajar, memahami posisinya dalam struktural besar terwujudnya Indonesia Emas. Diposisi mana kamu, saya akan ambil bagian?

No comments:

Post a Comment