1/4/09
Be The First or Be The Number One
Menjadi orang nomor 1 di negeri ini sesuai dengan bidang saya,
that is my ultimate goal,
Karena itu sesungguhnya 'presiden' hanyalah trigger. Yang terpenting bukan jabatan politik yang saya emban, yang terpenting bukan istana merdeka menjadi rumah saya. Lebih penting dari itu, saya bisa membuat kiprah besar, saya lahir hanya sekali, mati hanya sekali, apalah artinya tidak bisa berkiprah besar.
Seberapa ukuran besar itu? Minimal setaraf kiprah presiden. Pada saatnya nanti saya bisa mengambil keputusan yang bisa memberi kemaslahatan ke-seantero negeri. Bisa membuat gebrakan aksi yang manfaatnya merebak keseluruh pelosok tanah air. Ini mungkin, sebut saja Ary Ginanjar, kiprahnya mendunia, Purdi E Chandara gebrakannya membawa banyak kemajuan untuk bangsa ini, Yusuf Mansyur bisa membawa satu lentera paradigma baru 'the power of giving', dan banyak lagi lainnya. Bukankah mereka adalah orang-orang nomor 1 di bidangnya?
Ketika generasi mereka berlalu, siapa yang akan menjadi pengganti mereka? lebih letoykah dari mereka, atau lebih dahsyat? Itu tergantung mimpi kita hari ini. 'First is first, second is nowhere'.
Dengan menjadi orang nomor 1,
Bangsa ini layak mengantarkan kepergian saya dengan senandung gugur bunga,
Seluruh penduduk negeri ini mengirimkan al fatihah dan lantunan doa,
Istri saya menjadi seorang wanita mulia, Ibu Bangsa,
Anak-anak saya akan menjadi generasi rabbani, kader hebat pengganti saya,
Orang tua saya bangga akan peluh keringat dan untaian doa sedari saya muda,
Indonesia akan berjaya,
Sedikit bekal untuk menghadap-Nya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment