1/9/09

Avanza is trigger

Ya, hanya triger, nyatanya saya naik motor china, Jepang sampai Papua Nu Gini, naik mobil carry 86, daihatsu 1994 sampai Innova 2005 juga tak jadi soal selama ini. Namun demikian, yang tidak kita sadari, mental miskin finansial itu masih membelenggu kita. Secara teoritis kita masih menganut manhaj 'kebutuhan mengikuti pendapatan' bukan yang seharusnya 'pendapatan mengikuti kebutuhan', Nyatanya bukan satu dua kali saya membuktikan kebenaran manhaj orang-orang sukses ini.

Mental miskin adalah expresi seorang materialis yang tak sadar bahwa dirinya materialis. Apa si materialis itu? maknanya demikian mendalam bagi saya, yakni orang yang nilai dirinya belum bisa berlepas diri dari nilai diri materi (finansial). Karena itulah Andri berkomitmen untuk kording tidak boleh tidak terbit satu bulanpun, apapun yang terjadi. Atau Hilmy berkomitmen, kedepannya harus ada pemisahan yang jelas antara Semangat Donk sebagai komunitas dengan Semangat Donk sebagai lembaga profesional. Atau saya berkomitmen untuk Avanza bersama sebelum Jazz pribadi.

Ini bukan sekedar komitmen, sudah dibuktikan kording tidak pernah untuk tidak terbit, kalaupun ada keterlambatan itu karena kendala teknis non-finansial, begitu juga soal free hotspot di L22, sesungguhnya itu bukan pemborosan walaupun saya amat menyayangkan kalau itu hanya digunakan untuk berhura-ria dengan chating (dengan para trainer misalnya), ada hal lain yang bisa kita kerjakan, kita cari dan kita pelajari, jalan terbuka lebar. Namun demikian, soal produktivitas internet saya tempatkan di urutan prioritas kedua, rasa-rasanya upaya saya sudah maskimal untuk menggenjot SDCP, untuk membangun semangatdonk.com, dan fokus di prioritas pertama saya adalah mengeluarkan diri kita dari perangkap 'kita miskin', menjadi 'kita kaya'.

Ketika kesadaran sudah beralih dari 'kita miskin' menjadi 'kita kaya', maka bukan hanya gaya hidup yang meningkat, sesungguhnya gaya hidup yang dalam hal ini free hotspot dan avanza hanyalah trigger, tetapi yang kita pancing sebenarnya adalah metalitas produktif kita. Karena sesungguhnya tidak ada satu hal yang bisa membantah bahwasannya kita itu punya potensi, potensi, bukan sekedar potensi biasa tetapi sangat brilian, sayang kita belum bisa keluar dari 'perangkap' miskin, masuk ke 'kendaraan' kaya, untuk produktifitas yang lebih.

Sebenarnya kita mampu, sayangnya kita amat minim melatih bawah sadar kita untuk menyadari itu, maka hanya inilah pencapaian maksimal dan kerja keras kita. Ubah diri kita, dan dunia kita akan berubah. Diri yang dimaksud di sini adalah bawah sadar. Dan bawah sadar itu perlu dipicu dengan stimulan, itulah trigger.

Inilah pembelajaran di universitas-harapan, kampus sejati kehidupan kita, tidak diajarkan oleh dosen mata kuliah apapun di kampus-kampus kampungan yang membodohi mahasiswanya sendiri dengan menyekat, mempersempit sudut pandang dan pola pikir mahasiswanya, dan mereka manut-manut saja.

No comments:

Post a Comment