1/4/09

Hati-hati dengan peluang


Berbisnis, untuk bisa memulainya haruslah ada peluang. Tapi kenapa kok kita harus hati-hati dengan peluang? Suatu ketika saya ikut acara di Dinasti, membahas tentang bisnis properti, apa yang dikatakan?"Properti merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, tidak pernah lesu", dikesempatan berikutnya saya mendapati komentar dari seorang pengembang perumahan mewah di Purwokerto, "Banyak mas yang lebih jago dari yang kemarin ngomong di Dinasti."

Atau kasus lainnya, "Motivasi merupakan komoditas yang tidak ada habisnya, semua orang butuh dan semua orang harus terus mengulang-ngulangnya", dan dikesempatan lain saya mendengar begitu derasnya terpaan argumen tentang komersialisasi training motivasi. Atau hal lainnya lagi, katanya "Agrobisnis merupakan usaha yang sangat prospektif, apalagi kalau bisa menembus pangsa ekspor" dan dikesempatan lainnya saya mendapati fakta, "kebanyakan pebisnis agro se-kancah internasional gulung tikar bukan karena kekurangan pasar, tetapi karena kewalahan memenuhi permintaan pasar, kontinuitasnya ambruk dan kredibilitasnya jeblok".

Atau lainnya lagi "Bisnis kuliner tidak pernah ada matinya", nyatanya saya mendapati berapa puluh warung yang gulung tikar, awalnya sepi, lama-lama bangkrut".

Dari situ saya berpikir tentang tukang bakso, bagaimana kalau dia tidak pandai menyikapi peluang, melihat es cingcau ramai, dia berganti aliran jadi jualan cingcau, ketika melihat tukang jagung rebus lebih ramai diapun berganti lagi, pertanyaannya, kapankah sukses akan menghampirinya?

Inilah yang saya maksud dengan hati-hati dengan peluang, teman, ketahuilah bahwa dunia ini penuh dengan peluang, sangat penuh, saking penuhnya, kapasitas keahlian kita tidak akan menutupi jumlah peluang yang mungkin dikerjakan oleh manusia. Tapi pertanyaannya, apakah sukses adalah milik orang yang memiliki banyak peluang? belum tentu. Sukses adalah milik mereka yang mau loyal, dengan integritasnya, spesifik mengerjakan peluang.

Penjelasan ini ilmiah dan sangat logis, mengapa demikian? Karena peluang hanyalah pintu awal, sementara tititan lanjutan setelah melewati pintu itu ada yang namanya 'jam terbang'. Ketahuilah bahwa ketika kita masuk ke pintu peluang baru, ada orang-orang yang telah lama melewati pintu itu dan memiliki jam terbang tinggi. Maka pertanyaannya, siapakah yang akan menang disitu?

Begitu juga ketika kita sudah menetapkan satu pintu peluang yang kita ambil, kalau kita keukeuh ada di pintu itu, percayalah, sesepele apapun pintu itu, lambat laun jam terbang kita akan meninggi dan bisa mengarahkan kemudi ke pulau keberhasilan. Karena itulah, satu kesimpulan besar yang musti kita pegang erat-erat, genggam kuat-kuat, bahwa : Bisnis yang bagus bukanlah bisnis yang mudah, karena kalau bisnis itu mudah, bisa jadi sudah banyak orang yang menjejak di dalamnya dan kita bukan lagi yang pertama, dan bisnis yang mudah akan mudah pula disusuli oleh orang-orang sesudah kita, dan bila orang-orang yang menyusul itu memiliki kapasitas lebih dari kita, misalnya lebih mau kerja keras, lebih banyak belajar, lebih banyak relasi, lebih tahan banting, maka kita akan tersalip dan resiko terbesar kita adalah gulung tikar.

Ya, kesulitan yang kita temui dalam bisnis bukanlah pertanda pilihan peluang yang kita ambil salah, kesulitan itulah justru tanda langkah kita benar. Ketika kita bisa tetap bertahan maka jam terbang kita akan meninggi di bidang yang kita tekuni, dan ketika kesulitan itu tak kunjung habis, itu tandanya tidak banyak orang yang bisa menyusul apalagi mendahului kita.

Dari seorang penulis buku "Joshua Wahyudi" namanya, dia mengatakan, banyak peluang untuk mencapai sukses, mudah itu, tetapi yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan sukses, apa alat mempertahankan sukses itu, tidak lain adalah 'karakter', dan karakter hanya bisa lahir dalam diri manusia dari kawah candradimuka bernama 'kesulitan'.

Sulit itu bukan lampu merah untuk berhenti, sulit itu tanjakan yang menantang kita untuk meningkatkan posisi kita di atas permukaan bumi. Semangat berjuang, meraih mimpi-mimpi.

No comments:

Post a Comment