9/18/09

Sambal Tomat di Spesial


Awalnya biasa saja, lama-lama... lama-lama pedas juga, begitulah konfigurasi sambal tomat yang disajikan di warung depan GOR SATRIA yang saya kunjungi bersama dedengkot Fosma Pwt lainnya memenuhi traktiran Dian Ambon asal Lampung itu.

Senang, bisa melihat Ambar lahap makan, walau hanya makan tulang-tulang ayam, sisanya sendiri dan sisanya Arif. Setidaknya dia tidak kumat maag seperti yang sering terlihat. Di saat yang sama Arini sedang sakit, pusat pasi wajahnya.

Begitu, memang begitu perempuan, senengnya "maksa" terutama maksain diri, lha wong genah-genah punya maag, disuruh makan susahnya kayak disuruh ngangsu, begitu juga lha wong jelas-jelas pucat begitu tetep mau maksain bermalam di masjid malam itu (walau akhirnya nggak jadi).

Memelihara tubuh, juga kan ibadah to? Jangan maksain diri lah, diniatkan buat ngrumat titipan Gusti Ingkang Pinaring Urip.

Dan sambel tomat itu, biji cabenya pada ngumpul di bawah sehingga di awal nggak pedes, eh pas mau habis pedesnya menjadi-jadi.

1 comment:

  1. Ngesuk maning angger mangan bareng, balung2 aja di buang! wenehna aku baen! puassss?!?!?!

    ReplyDelete