1/22/10

Terima Kasih Time Planner, Terima Kasih To Do List

Hm, salah sendiri memilih jadi entrepeneur, ya begini jadinya. Ya, entrepeneur itu bukan perkara jualan atau enggak jualan, pejabat atau bukan pejabat, dalam makna yang lebih luas entrepeneur adalah soal sikap mental.

Rasanya capek, tiap hari dikejar kecemasan. Ya, capek tapi bahagia, kecemasan yang mendatangkan keuntungan. Memang ada? Ya, sama seperti marah untuk kebaikan, ada juga kecemasan untuk kebaikan. Cemas hari ini berlalu tanpa manfaat yang berarti.

Saya menjadi berbeda, ketika banyak teman-teman seolah-olah tidak betah dengan keadaan saat ininya "humh, kapan ya lulus", atau "bangun tidur, kerja lagi" saya malah kebalikannya bikin status "Hari ini, janganlah cepat berlalu (sebelum benar-benar termanfaatkan maksimal".

Bukannya kepengen cepet-cepet lulus, tapi malah takut lulus. Ada yang bilang saya terlalu pesimistis, merasa tidak akan mendapat aktivitas yang layak setelah lulus. Ya, mana saya tahulah, saya belum mengalami. Ya, tapi kalau persoalan nilai, cumlaude bukan hal yang susah dengan IQ setinggi saya, kalau persoalan pekerjaan, saya pikir enggak akan repot-repot amat dengan link yang saya miliki, tapi mimpi saya terlalu besar tidak sebanding dengan nilai dan pekerjaan.

Harapan saya, pas saya harus lulus nanti saya punya nilai terbaik, bukan di atas ijasah, tapi nilai dimata masyarakat sebagai anak bangsa yang bisa meneladankan produktivitas dan kemandirian tidak sekedar omong tok. juga pekerjaan yang baik, pekerjaan di pucuk-pucuk jabatan di perusahaan miliki sendiri.

Begitulah, sejak 1 Januari kemarin, satu hari saja rasanya mahal. cemas kalau saya belum maksimal di hari itu, cemas kalau tidak mendapatkan sesuatu yang bisa dipakai untuk bahan perbaikan besok. Itulah kenapa saya belakangan dekat, bahkan sangat dekat dengan time planner dan to do list yang membimbing saya.

Terima kasih time planner, terima kasih to do list dan terima kasih orang-orang yang terlah mengkonfrontasikan saya, resiko (calon) orang besar, kontroversi dimana-mana.

No comments:

Post a Comment